Mohon tunggu...
Anindya WindawatiC
Anindya WindawatiC Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Have a nice day

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Media Sosial

3 Mei 2021   17:38 Diperbarui: 3 Mei 2021   17:41 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Era globalisasi ini teknologi semakin maju, tidak dapat dipungkiri hadirnya internet semakin dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan sosialisasi, pendidikan, bisnis, dan lain sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Padahal dalam masa perkembangannya, di sekolah remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sosial Menjelaskan mengenai apa saja pengaruh media sosial bagi remaja dimasa perkembangannya kemudian untuk mengetahui apa saja pengaruh terhadap perilaku remaja yang disebabkan oleh media sosial saat ini.

Saya telah menggunakan sosial media dari semenjak saya berumur 11 tahun. Diumur yang sangat belia itu sebenarnya saya tidak diperkenankan menggunakan sosial media diluar pantauan orang tua, namun karena kurang pengawasan orang tua maka sosial media saya gunakan diluar pengawasan orang  tua dalam media sosialMedia sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. 

Saya mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta fotofoto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil bisa menjadi besar dengan media sosial, atau sebaliknya. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadicandu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang bergaul. Hal tersebut sesuai dengan teori perkembangan remaja yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa perkembangan dalam segala hal. Sehingga menjadi labil atau mudah dipengaruhi merupakan suatu ciri dari remaja sendiri. Masa remaja menunjukan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja merupakan masa transisi sebab pada saat itu, seseorang telah meninggalkan masa kanak-kanak namun ia juga belum memasuki masa dewasa. Saat ini teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kaum remaja saat ini sangat ketergantungan terhadap media sosial. Mereka begitu identik dengan smartphone yang hampir 24 jam berada di tangan dan sangat sibuk berselancar di dunia online yang seakan tidak pernah berhenti. Apalagi kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif di media sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman, sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya. Jumlah pengguna dan kegunaan media baru mengalami peningkatan. Hampir seluruh kegiatan dapat terselesaikan melalui berbagai macam akses internet yang mudah didapat, seperti e-commerce, transportasi daring, e-toll, e-learning, dan beragam sumbangsih perkembangan kecanggihan internet yang dipergunakan dalam keseharian manusia. Fasilitas internet yang mudah didapat menjadikan seluruh masyarakat dari beragam usia dan profesi menggunakannya. Seluruh orang dapat mengakses segala macam konten yang ditawarkan oleh berbagai situs dan media sosial. Generasi yang dibesarkan saat budaya internet telah lahir disebut dengan digital native atau generasi milenial. Ibrahim (2011) mengatakan bahwa generasi ini dipandang sebagai generasi masa depan yang diasuh dalam lingkungan budaya baru media digital yang interaktif, berwatak menyendiri (desosialisasi), berkomunikasi secara personal, dan melek komputer. Selain fasilitas akses media sosial, tiap akun memiliki ketentuan yang berbedabeda. Media sosial Instagram, Line, Whatsapp, Facebook, Snapchat, dan Twitter memperbolehkan pengguna membagikan konten foto, video, dan statusnya agar dapat diakses secara global maupun privat. Media sosial Youtube memperbolehkan penggunanya untuk membagikan video dengan syarat tidak boleh mengandung unsur suku, agama, ras, kekerasan, dan pornografi. Sedangkan Ask.fm membagi penggunanya menjadi dua jenis, yaitu pengguna yang telah terdaftar menjadi user Ask.fm dan pengguna yang tidak terdaftar. Namun, jika pengguna yang tidak terdaftar tersebut menggunakan fasilitas wahana tanya jawab di media sosial Ask. fm, maka penggunaan perangkat dan lokasi IP Address pengguna tersebut tersimpan di akun tersebut secara otomatis. Para informan menggunakan delapan akun media sosial secara aktif. Media sosial tersebut, yaitu Instagram, Line, Youtube, Whatsapp, Facebook, Snapchat, Twitter, dan Ask.fm. Instagram adalah salah satu media sosial paling popular yang digunakan digital native. Media sosial ini seakan telah mengambil sebagian kehidupan digital native sepanjang hari. Kelebihan fitur Instagram memang membuat digital native betah berlama-lama menikmati fasilitas yang diberikan media sosial ini. Instagram menyediakan fitur posting edit foto snapgram (caption, filter, efek unik, dan stiker lucu), instastories, video pendek, bumerang, superzoom, rewind, handsfree, dan slow motion. Digital native juga senang membaca berita mutakhir tentang pendidikan, sosial, politik, dan gosip lewat link yang diberikan oleh akunakun Instagram yang mereka ikuti (follow). Mereka juga senang menikmati meme lucu, video tutorial, dan klip karaoke. Mereka juga senang menikmati fitur Instagram sambil saling mengirim dan membalas pesan antarsesama pengguna Instagram lainnya melalui Direct Message (DM). Media sosial terpopuler kedua ditempati oleh Line. Line merupakan media sosial yang biasa digunakan oleh digital native untuk chatting dengan penuh ekspresi simbol (emoticon). Line juga menjadi pilihan utama digital native untuk melakukan panggilan gratis dan video call gratis, serta berbagi gambar stiker bergerak dan emoji lucu. Mereka menggunakan media sosial Line Messanger karena memudahkan mereka terhubung dengan teman-teman seusia mereka melalui fitur grup dan multichat. Media sosial selanjutnya adalah Youtube yang digunakan untuk mendengarkan lagu sambil mengerjakan tugas kuliah. Mereka juga menonton film, trailer, dan mencari informasi tentang program siaran televisi yang tidak sempat mereka tonton. Youtube adalah media sosial pilihan mereka untuk mengetahui suatu berita yang sedang menjadi berita hangat. Mereka menggunakan Youtube untuk membagikan video mereka sendiri karena dapat memuat durasi waktu yang panjang Media sosial selanjutnya adalah Whatsapp yang dipilih digital native karena tidak memiliki banyak desain dan lebih fungsional. Menurut mereka, Whatsapp memiliki kualitas yang lebih baik untuk berbagi foto atau video dan lebih mudah melakukan chatting karena dapat menyimpan nomor telepon. Mereka menggunakan Whatsapp untuk berhubungan dengan orang tua dan teman dekat. Digital native mengatakan bahwa Whatsapp membantu mereka menghemat biaya berkomunikasi jarak jauh, terutama bagi mahasiswa perantau dan orang tua mereka untuk menanyakan kabar tanpa harus khawatir pulsa tersedot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun