Mohon tunggu...
Anindya WindawatiC
Anindya WindawatiC Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Have a nice day

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konvergensi Media

15 April 2021   16:43 Diperbarui: 15 April 2021   16:51 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konvergensi media adalah pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Kata konvergensi sering digunakan untuk merujuk ke berbagai proses yang berbeda, sehingga terkadang menimbulkan kebingungan. Konvergensi media adalah penggabungan outlet komunikasi massa, seperti media cetak, radio, televisi, Internet, bersama dengan teknologi-teknologi portabel dan interaktifnya, melalui berbagai platform presentasi digital. Dalam perumusan yang lebih sederhana, konvergensi media adalah bergabungnya atau terkombinasinya berbagai jenis media, yang sebelumnya dianggap terpisah dan berbeda (misalnya, komputer, televisi, radio, dan surat kabar), ke dalam sebuah media tunggal. Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi akhirakhir ini, khususnya dari munculnya Internet dan digitisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan tiga C (computing, communication, dan content). Jika dijabarkan di level perusahaan, maka konvergensi ini menyatukan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang informasi (komputer), jejaring telekomunikasi, dan penyedia konten (penerbit buku, suratkabar, majalah, stasiun TV, radio, musik, film, dan hiburan Konvergensi media adalah teori dalam komunikasi di mana setiap media massa pada akhirnya bergabung ke titik di mana mereka menjadi satu media karena munculnya teknologi komunikasi baru. Tema penelitian Konvergensi Media biasanya mengacu pada keseluruhan proses produksi, distribusi, dan penggunaan layanan media digital masa depan dari produksi konten hingga penyampaian layanan melalui berbagai saluran seperti terminal seluler, TV digital, atau Internet. Menurut teori konvergensi media, dalam waktu dekat, tidak perlu lagi ada televisi dan komputer yang terpisah satu sama lain, karena keduanya dapat melakukan tugas satu sama lain, yang pada akhirnya membuat keduanya punah dan menciptakan yang baru. media dari sintesis. Dari sudut pandang teknis, topik penelitian inti meliputi manajemen konten (produksi konten, pengarsipan, pengindeksan, penataan, semantik), manajemen layanan, dan pengiriman konten (adaptasi konten, teknologi XML). Selain itu, fokus penelitian khusus adalah pada semantik yang mampu memproses mesin, yaitu, merepresentasikan data dan pengetahuan sedemikian rupa sehingga mesin dapat "memahami" artinya, dan mengembangkan metode algoritmik untuk membuat aplikasi cerdas berdasarkan representasi tersebut. Hal unik tentang televisi adalah bahwa televisi merupakan media sekaligus sistem transmisi. Artinya, televisi digunakan untuk merujuk pada layar yang Anda tonton, serta apa yang Anda lihat di layar itu. Internet di sisi lain adalah sistem untuk mentransmisikan bit, dan berbeda dari perangkat yang menerima bit tersebut, komputer. Untuk debat ini, kami akan mempertimbangkan konten Internet sebagai konten gaya World Wide Web dan perluasannya. Dengan kata lain, halaman multimedia dengan konten dinamis termasuk klip audio dan video serta rendering adegan 3D. Fokus khusus lainnya adalah pada konten buatan pengguna yang sering dibuat, dikelola, dan didistribusikan oleh komunitas pengguna. Konvergensi kini menjadi salah satu cara bagi media lama untuk menjaga eksistensi di tengah gencarnya perkembangan internet Peningkatan jumlah pengguna internet yang signifikan di Indonesia memberikan pengaruh besar terhadap eksistensi media pada saat ini. Untuk dapat terus eksis dalam perindustrian, media harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Dalam seminar yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nukman Lutfie, CEO Virtual Consulting mengatakan pengaruh media cetak akan “tergusur” dan tergantikan oleh sepak terjang media baru, koran yang paling cepat terkubur adalah yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan zamannya . Konvergensi saat ini menjadi kata kunci dalam perkembangan industri media. Konvergensi menurut Henry Jenkins dalam  adalah sebuah kata yang menggambarkan perubahan teknologi, industri, budaya, dan sosial dalam cara media bersirkulasi dalam budaya kita. Beberapa gagasan umum yang direferensikan oleh istilah tersebut mencakup aliran konten di berbagai platform media, kerja sama antara berbagai industri media, pencarian struktur pembiayaan baru media yang semuanya ada di antara media lama dan baru, dan perilaku migrasi khalayak media yang akan pergi ke mana saja untuk mencari jenis pengalaman hiburan yang mereka inginkan. Konvergensi media mengacu pada situasi di mana beberapa sistem media hidup berdampingan dan di mana konten media mengalir dengan lancar di antara mereka. Sejumlah media lama seperti media cetak dan media siaran berbasis elektronik melakukan berbagai perubahan dengan menghadirkan konten versi online di internet. Hal ini dilakukan guna mempertajam persaingan di ranah digital. Media cetak di Indonesia berbondong-bondong melakukan transformasi dan mendirikan portal berita daring untuk menyuguhkan berita dalam versi online. Media online secara umum adalah segala bentuk media yang hanya dapat diakses melalui internet. Sedangkan secara khusus yang dimaksud media online adalah segala jenis media massa yang dipublikasikan melalui internet secara online, baik itu segala jenis media cetak maupun media elektronik. 

Strategi di balik konvergensi media :

1. Konsentrasi perusahaan, di mana lebih sedikit perusahaan besar yang memiliki lebih banyak properti media;

2. Digitalisasi, di mana konten media yang diproduksi dalam bahasa komputer universal dapat dengan mudah diadaptasi untuk digunakan dalam media apa pun; dan

3. Deregulasi pemerintah, yang semakin memungkinkan konglomerat media untuk memiliki berbagai jenis media (misalnya, stasiun televisi dan radio dan surat kabar) di pasar yang sama, dan yang telah mengizinkan perusahaan pembawa konten (misalnya, pemasok TV kabel) untuk memiliki produser konten (mis. , saluran TV khusus). Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya tenaga kerja, administrasi dan material, menggunakan konten media yang sama di beberapa outlet media, untuk menarik peningkatan iklan dengan menyediakan pengiklan dengan penawaran paket dan one stop shopping untuk sejumlah platform media, dan untuk meningkatkan merek pengakuan dan loyalitas merek di antara audiens melalui promosi silang dan penjualan silang. Pada saat yang sama, hal itu secara signifikan meningkatkan hambatan bagi pendatang baru yang ingin memasuki pasar media, sehingga membatasi persaingan untuk perusahaan yang berkumpul. Contoh yang mudah kita lihat adalah salah satu produknya, sebagai hasil perkembangan terkini pada teknologi mobile. Handphone yang Anda miliki sekarang bisa melakukan fungsi kalkulator, juga bisa untuk menonton siaran TV, mendengarkan siaran radio, membaca suratkabar online, menerima dan mengirim email, memotret, merekam suara, merekam gambar video, selain tentunya untuk menelepon dan mengirim SMS.  Pengombinasian fungsi-fungsi dari beberapa piranti ke dalam satu mekanisme ini disebut juga konvergensi piranti. 

Masih ada beberapa kekurangan konvergensi media di Indonesia, dalam konvergensi media, masih banyak hoax yang betebaran karena kualitas jurnalistik yang masih sulit untuk di filter. Banyak oknum yang memanfaatkan konvergensi media sebagai alat penyebaran hoax untuk pengalihan isu .Masih banyak tonton yang kurang berkualitas dengan mudah ditayangkan dalam dunia pertelevisian Indonesia, kurangnya tayangan edukasi yang bisa mendidik. Penerapan undang-undang untuk mengurangi penyebaran hoax. Mempertegas aturan untuk tayangan televisi ataupun youtube agar tayangan di Indonesia semakin mengedukasi yang menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun