Mohon tunggu...
Anindito Rahardjo
Anindito Rahardjo Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga dengan aktifitas sebagai Guru SD dan Tutor UT

Suka bercerita dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalbu Berharap

1 Mei 2024   22:51 Diperbarui: 1 Mei 2024   22:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


T-ersengal nafas menapak kenangan
E-nggan kupejam mata menatap
R-iuh gemuruh kalbu bersorak
I-maji melukis raut kekasih
M-enghatur doa penuh harap
A-jari aku menghamba pada cinta
K-uhitung detik menanti hadirmu
A-rumi tubuhmu mulai tercium
S-arayu rinduku terpencar ke arahmu
I-ndurasmi menggoda menemani
H-arsa menanti sang kekasih
C-eloteh cerita tak sabar menanti
I-mpaskan rindu puluhan purnama
N-irmala bakti tuk mengabdi
T-entang cinta dan rindu terpisah
A-kankah raga bersama kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun