Mohon tunggu...
Aninditha Auriel
Aninditha Auriel Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

suka pantai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tegar (Kok) Tidak Tegar

17 Oktober 2022   09:27 Diperbarui: 21 Oktober 2022   11:43 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tegar Sinar Ramadhan, mahasiswa baru jurusan ilmu komunikasi UGM menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah aksi bunuh dirinya beredar. Ternyata sifatnya yang periang dan selalu ceria bukan berarti seseorang tidak memiliki masalah. 

Pemuda yang pada 22 Oktober nanti genap berusia 18 tahun itu ternyata mengalami gangguan kesehatan mental. Hal itu diketahui setelah Kapolsek Bulaksumur melakukan olah TKP dan hasil dari kamera CCTV. Kompol Sumanto menyatakan bahwa tewasnya Tegar adalah murni tindakan bunuh diri dengan melompat dari rooftop Hotel Porta, Sleman, Yogyakarta. 

Dalam olah TKP, ditemukan sebuah surat dari dalam tas Tegar yang merupakan surat keterangan dari salah satu Rumah Sakit swasta di Yogyakarta, berisi diagnosa kondisi kesehatan mentalnya dari psikolog.

Dari video yang diunggah oleh akun tiktok @Gorole, Tegar sempat mengirim pesan terakhir pada sang Ibu. 

"Ma, sehat-sehat yaa.. Kalo mama ga ada Tegar hidup sama siapa? Tegar takut sendiri." pesannya.

Kemudian Tegar juga berpesan kepada ibunya agar bekerja saja dan tidak perlu mampir ke hotel.

Sebelum kejadian, staf hotel sudah memperingati Tegar agar tidak naik ke rooftop karena hanya staff yang boleh berada di area rooftop. Kebetulan juga pada saat itu sedang ada acara di lantai 11, sehingga para staff sedang sibuk sehingga tidak ada satu orang pun yang dapat mencegah aksi tragisnya itu.

Tegar adalah pribadi yang periang dan dikelilingi teman-teman yang care dan aware tentang mental health. Terlihat pada video yang beredar, dengan percaya diri Tegar menyanyi saat kegiatan sekolah di depan umum, ada juga video Tegar menari bahagia bersama teman-temannya.

Tegar memang memiliki masalah psikologi. Untuk mengatasi permasalahannya dia sudah sering berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog. Raga, kakak kandung Tegar menjelaskan bahwa tujuan orang tuanya pergi ke Yogyakarta bukan hanya untuk menemui adiknya, tapi juga ingin mengantar Tegar ke psikiater untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Komentar para netizen tentang kepergian sang adik membuat sang kakak geram. Pemilik akun instagram @prabhantara itu menilai tak sedikit netizen membuat asumsi seenaknya tanpa tahu faktanya seperti apa. Akhirnya sang kakak angkat suara, di instastorynya dia menyinggung tentang mental health dan menyinggung para netizen.

"Terimakasih kawan-kawan atas support yang diekspresikan ke keluarga dan saya

Gua bersyukur banget tegar punya legacy yang baik buat keluarga dan kawan2nya.

Tapi mohon sekali teruntuk kalian yang tidak paham background adik saya. tolong jangan buat asumsi asal sendiri dan tolong juga hargai privasi kami, terima kasih "  Tulis Raga di instastory nya.

Sang kakak senang dan juga berterima kasih kepada orang-orang yang kagum pada kelebihan sang adik.

Dalam agama memang bunuh diri itu tidak diperbolehkan, tapi bolehkah kita menyalahkan Tegar?. Lagipula seseorang yang mengalami gangguan kesehatan, bukan berarti orang yang jauh dari Tuhan. Bukan juga orang yang miskin iman. Tetapi mereka sudah terlalu lama berada di bawah tekanan yang mereka sendiri tidak bisa mengatasi hal itu dalam waktu yang cukup panjang. Jadi kita tidak boleh sepenuhnya menyalahkan perbuatan Tegar, karena kita tidak pernah tahu apa yang dia rasakan pada saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun