Mohon tunggu...
Anindita Ayu Pratiwi
Anindita Ayu Pratiwi Mohon Tunggu... -

write will kill your sorrow

Selanjutnya

Tutup

Puisi

B

28 April 2012   13:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar menyingsing, bulan tenggelam

Saat itu seperti hatiku dibawa oleh bulan untuk tenggelam

Cinta hilang sama dengan penglihatan hilang

Kala itu Tuhan ciptakan kepedihan

Bertahan hanya satu daya untuk tinggal bersama perih

Tapi bahagia hilang bersama senja

Tuhan tak pernah lupa tebar bahagia setiap pagi

Tapi entah aku tak pernah dapatinya

Tuhan pun tak pernah lupa tebar kesulitan setiap pagi

Tapi kesulitan menghampiriku dengan senyum

Apa maksudnya?

Maksudnya Tuhan membuatku tersenyum dibalik pedihku

Cara itu buatku lebih mengerti hidup

Namun, aku hanya selalu diam dan tawa pun perhalan hilang

Sekejap aku sadari dan kembali tersenyum dan bercanda

Tapi hanya bisa bertahan sebentar

Lalu kembali diam dan meratapi

Rasanya sakit dan tak tahan

Lalu bagaimana?

Dan aku hanya berharap dapat raih bahagia yang tuhan tebar di pagi hari

Entah kapan

Tapi harapan itu tak putus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun