Â
Konsumsi gula mengalami peningkatan yang cukup besar. Berdasarkan data dari United States Department of Agriculture (USDA), total konsumsi gula di dunia mencapai 176,01 juta ton pada 2022/2023. Indonesia menempati urutan keenam dengan jumlah konsumsi gula sebesar 7,8 juta ton. Artinya kebutuhan gula nasional Indonesia sangat banyak, namun kebutuhan nasional ini setengahnya masih berasal dari luar negeri. Produksi gula di Jawa Timur sendiri berdasarkan data yang diambil oleh Kementerian Pertanian, Â berkisar 49,55% Â atau sejumlah 1,19 juta ton dari seluruh produksi gula nasional yang berada di angka 2,4 juta ton pada tahun 2022, dan PG Kebon Agung Malang menjadi salah satu industri gula yang terkenal di daerah Jawa Timur.Â
PG Kebon Agung adalah sebuah pabrik industri gula yang berada di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Didirikan pada tahun 1905, dengan kondisi iklim dan cuaca yang mendukung untuk pertumbuhan tebu. Perubahan signifikan dalam peningkatan hasil produksi gula yang berada di PG Kebon Agung masih belum lama terjadi, tetapi peningkatan paling signifikan terjadi pada dua tahun terakhir. Meningkatnya hasil produksi gula yang berada pada PG Kebon Agung ini disebabkan oleh berbagai hal, khususnya perbaikan metode pertanian, investasi teknologi, dan kemitraan yang sangat erat antara industri dan petani tebu lokal, khususnya para petani tebu yang berasal dari Kabupaten Malang. Pengelola PG Kebon Agung telah bekerja sama dengan petani lokal di Kabupaten Malang dengan memberikan pendanaan, dukungan teknis, dan pelatihan untuk membantu petani lokal meningkatkan produktivitas tebu. PG Kebon Agung menggunakan sistem irigasi modern dan varietas tebu yang ditanam untuk meningkatkan produktivitas.
Pengelolaan lahan tebu juga sangat diperlukan agar dapat memenuhi stok tebu yang digunakan untuk memproduksi gula putih yang akan diproduksi di PG Kebon Agung. Kebanyakan petani tebu di Malang juga bergantung kepada pabrik-pabrik pengolah tebu untuk mendistribusikan hasil panen mereka. PG Kebon Agung juga menjalin loyalitas kepada para petani tebu dalam hal kemitraan, dikarenakan produksi bahan baku pada gula sangat bergantung dari petani (Denisaputri, 2020). Sebab produksi gula itu bersumber pada tebu bukan pabrik, banyak pabrik gula namun apabila bahan utama pembuat gula tidak tersedia, tentu hal ini tidak akan berjalan dengan semestinya.Â
Peningkatan komoditas tebu dalam produksi gula di PG Kebon Agung tentunya bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat, mulai dari petani hingga pekerja di pabrik. Akibatnya pendapatan petani tebu semakin meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan terhadap bahan baku yang tentunya bisa memberikan angin segar dan dampak positif juga terhadap pendapatan daerah. Pendapatan daerah bisa lebih meningkat dari pajak yang dibayarkan PG Kebon Agung kepada pemerintah daerah. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa selain memberikan dampak positif, peningkatan komoditas tebu bisa memberikan dampak buruk terhadap lingkungan karena limbah penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang belum terolah dengan benar akan menyebabkan pencemaran dan bisa menimbulkan kerusakan wilayah sekitarnya. Harga dari gula pun juga bisa ikut terpengaruh oleh meningkatkan produksi gula, sebab produksi gula yang melimpah akan menyebabkan harga jual dari gula tersebut akan semakin menurun, begitu pula sebaliknya.
Peningkatan produksi tebu di PG Kebonagung Kabupaten Malang memberikan dampak yang signifikan terhadap komoditas gula. Tidak hanya itu saja, hal ini dapat menyebabkan peningkatan terhadap produktivitas sumber daya manusia (kesejahteraan petani), pertumbuhan ekonomi daerah, dan regulasi pemerintah.
Penulis: Yunita Ari Dwi Susanti, Anindita Putri Anggraini, Bryan F.H. Sibarani, Mar'atush Shalihah, Andri Susilo.
DAFTAR PUSTAKA
Cinnamon, Ghoitsarridlo. 2018. Pengaruh Motivasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja Karyawan pada Pabrik Gula Kebon Agung Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 6(1).
Denisaputri, Alldela W. 2020. Kontrak Farming   Petani Tebu di Kabupaten Malang pada Kasus PG Kebon Agung. Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Mustajab, Ridhwan. 2023. Konsumsi Gula  Indonesia Terbesar Keenam di Dunia. Diakses pada 9 November 2023 dari