Pada hakikatnya Pastoral Care adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang yang bersedia untuk memberikan perhatian, perawatan, pemeliharaan, pendampingan, penyembuhan, dan perlindungan kepada seseorang lain yang membutuhkan. Pendampingan pastoral memberikan pertolongan yang menghubungkan antara pendamping, orang yang didampingi, dan tetap berpedoman pada Allah sebagai Sumber Keselamatan Sejati. Pastoral Care merupakan salah satu bentuk praktis dari pelayanan Pastoral yang banyak ditemukan dalam Alkitab.Â
Salah satu bentuk memberikan konseling pastoral adalah melakukan pastoral care kepada penderita sakit, baik yang dirawat di rumah, rumah sakit, panti jompo, panti asuhan, hingga pada lapas/jeruji penjara. Banyak orang diluar sana yang masih perlu mendapatkan bimbingan secara lebih mendalam agar mampu memaknai perjalanan hidup mereka dengan menyertakan Allah sebagai Sumber Keselamatan Sejati. Melihat permasalahan dan realita saat ini, agaknya setiap manusia yang ada di zaman sekarang kurang bisa menghargai pribadi manusia sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna (bdk. Kej 1:27).
Selain pengertian diatas, Pastoral Care juga merujuk pada pemeliharaan rohani atau pemeliharaan jiwa-jiwa yang dalam bahasa Latin, pastoral care juga disebut "cura animarum" yang berarti pemeliharaan rohani atau pemeliharaan jiwa-jiwa. Dalam berpastoral care melibatkan dukungan emosional, sosial, dan spiritual yang diberikan kepada individu dalam berbagai konteks, termasuk kongregasi, kapelan rumah sakit, intervensi krisis, kapelan penjara, psikiatri, pusat konseling, fasilitas perawatan lansia, pekerjaan disabilitas, rumah sakit, perawatan akhir hidup, dan dukungan duka.Â
Kegiatan ini dapat membantu individu dalam menghadapi masalah pribadi dan psikologis dan Pastoral care juga melibatkan pemberian bimbingan dan nasihat kepada individu yang mencari bantuan dalam mengatasi masalah pribadi dan psikologis. Banyak pendekatan pastoral care Protestan Kristen menggabungkan pengetahuan psikologis kontemporer dalam pelatihan praktisi pastoral care. Pendekatan ini dapat ditemukan dalam berbagai situasi kehidupan, termasuk kunjungan rumah sakit, kunjungan ulang tahun, dan dialog yang tidak hanya fokus pada masalah tertentu.Â
Melalui Pastoral Care, dapat membantu individu membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan: Salah satu tujuan Pastoral Care adalah membantu individu membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan, dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana kasih Allah dapat diterjemahkan ke dalam tindakan nyata.
Dasar dari Pastoral Care sendiri adalah Kasih. Perwujudan tugas penggembalaan tidak lengkap jika tidak adanya kasih sebagai pedoman yang mendasarinya. Seperti yang terungkap dalam Yohanes 15:13 "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabatsahabatnya." Dalam konteks ini, tugas penggembalaan sama halnya dengan seorang sahabat yang baik menyediakan dirinya bagi sahabat-sahabatnya, peduli, mengasihi dan melindungi sahabatnya dalam segala keadaan, selalu siap memberi bantuan, menemani, menjadi pendengar yang baik, dan tentunya membawa sahabatnya untuk mendekat pada Tuhan.
Selaras dengan pengertian Pastoral Care sebelumnya, Sr. Bertha selaku dosen pengampu mata kuliah Pastoral Care memberikan penugasan pada mahasiswa untuk mengunjungi salah satu tempat tujuan berpastoral. Maka dari itu, saya beserta dengan kelompok melakukan kunjungan ke Panti Asuhan St.Thomas Bergas yang berada dalam naungan suster Abdi Kristus (AK).Â
Tarekat suster Abdi Kristus sendiri didirikan dengan tujuan untuk melayani Gereja dan masyarakat melalui berbagai bentuk pelayanan pastoral, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Mereka berkomitmen untuk memberikan asuhan, perawatan, dan perhatian penuh kepada individu yang membutuhkan dukungan emosional, sosial, dan spiritual. Tarekat ini juga berupaya membantu individu membangun hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan melalui tindakan kasih secara nyata salah satunya adalah dalam Panti Asuhan St.Thomas Bergas.
Pada awal ketika kami satu kelompok (kelompok 2) mengunjungi Panti Asuhan St.Thomas, hanya terdapat satu anak asuhan yang berada disana. Kami disambut oleh anak tersebut dan suster pendamping yang bernama Sr.Kanisia AK. Sembari menunggu kedatangan anak-anak dari sepulang sekolah, kami berbincang-bincang perihal keseharian mereka dari pagi hingga malam. Suster Kanisa menegaskan bahwa diwaktu pagi, mereka melakukan doa, sarapan, dan berangkat secara bersama-sama, disiang hari mereka bersekolah. Di Panti Asuhan St. Thomas Bergas terdapat sebanyak 9 anak yang tinggal disana dan dari berbagai daerah di Indonesia.
Setelah mengunjungi panti asuhan St. Thomas Bergas, terdapat 2 hal yang dapat dimaknai, antara lain:
- Meningkatkan Rasa Syukur
Melihat kondisi anak-anak di panti asuhan yang hidup sederhana dan jauh dari keluarga dapat meningkatkan rasa syukur kita terhadap apa yang kita miliki saat ini. Ketika mengunjungi anak-anak di panti asuhan yang hidup dengan kondisi jauh dari kata mewah, pasti akan menyadari bahwa masih banyak orang diluar sana yang hidupnya sulit tetapi mereka tak pernah mengeluh. Dengan bersyukur, kita akan merasakan kebahagiaan dari dalam diri. Hal ni akan berdampak dengan apa yang saat ini kita lakukan sehari-hari. Hal yang akan sangat terasa ialah kita akan lebih sering berterimakasih kepada diri sendiri karena telah mampu melewati hidupmu hingga sekarang walaupun kadang tidak mudah. Terutama melihat realitas hidup yang semakin mendewasakan diri, dalam artian banyak tantangan yang akan dirasakan.
- Meningkatkan Empati dan Kebahagiaan