a) Tekanan Sosial dan FOMO (Fear of Lost Out) :
Media sosial bisa menjadi tempat yang memicu kecemasan dan tekanan untuk tampil sempurna. Mereka merasa harus selalu 'terhubung' dan sering khawatir jika tidak mengetahui tren terbaru.
b) Keseimbangan Antara Dunia Nyata dan Virtual :
Generasi Z kadang mengalami kesulitan dalam memisahkan dunia nyata dan kehidupan online. Mereka mungkin lebih nyaman berkomunikasi secara computerized, tetapi kurang terampil dalam berinteraksi secara langsung.
c) Kecemasan Karier di Masa Depan :
Mereka tumbuh di dunia yang sangat kompetitif dan cepat berubah. Pandangan mengenai pekerjaan tradisional telah berubah, dan banyak dari mereka merasa bingung tentang jalan karier yang harus ditempuh di masa depan yang penuh ketidakpastian.
d) Overload Informasi :
Terpapar begitu banyak informasi setiap hari, Generasi Z sering kali mengalami kesulitan dalam memproses informasi secara kritis. Mereka perlu belajar bagaimana memilah informasi yang benar dan relevan di tengah lautan information yang terus menerus mengalir.
3. Strategi Efektif untuk Mendidik dan Membentuk Ketangguhan Generasi Z
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan pendekatan pendidikan dan pola asuh yang relevan, fleksibel, dan inovatif. Berikut adalah beberapa strategi efektif yang dapat diterapkan oleh orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk membantu Generasi Z menjadi lebih tangguh:
a) Pentingnya Keterampilan Hidup (Life Skills)
Sekolah dan keluarga perlu memberikan penekanan lebih pada keterampilan hidup yang praktis, seperti keterampilan berkomunikasi, manajemen waktu, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Keterampilan-keterampilan ini akan membantu mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia nyata. Selain itu, pendidikan mengenai literasi advanced sangat penting, agar mereka dapat mengelola teknologi dengan bijak dan meminimalisir dampak negatif dari web.