Lir Ilir adalah salah satu tembang Jawa klasik yang sangat terkenal, khususnya di kalangan masyarakat Jawa. Tembang ini sering dikaitkan dengan ajaran Wali Songo, khususnya Sunan Kalijaga, yang menggunakan seni dan budaya untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Asal lagu lir ilir ini adalah diyakini diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada masa penyebaran Islam di Jawa, sekitar abad ke-15 hingga abad ke-16. Pada masa itu, Wali Songo menggunakan pendekatan budaya untuk mengajarkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat yang sebelumnya sudah menganut ajaran Hindu-Buddha. Melalui lagu ini, ajaran agama disampaikan secara halus dan penuh filosofi.
Makna Lirik Lir Ilir juga penuh sarat dengan simbolisme dan memiliki pesan spiritual. Yaitu memiliki makna ajakan untuk bangkit dari kelalaian, memperbaiki diri, dan menjalankan kehidupan sesuai ajaran agama. Melalui simbol-simbol seperti "ijo royo-royo" (kesuburan), "temanten anyar" (semangat baru), dan "blimbing" (lima rukun Islam). Lagu ini mengingatkan pentingnya introspeksi, menjaga spiritualitas, dan menjalankan kewajiban sebagai manusia.
Ayo Wariskan Budaya Kita dengan terus menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Jangan sampai generasi mendatang tidak tahu Warisan Budaya leluhur nya sendiri yaaa
#RTLPenaPeradaban
#RTL3
#AkhirTahun2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H