Senarai kegiatan KKN UNNES GIAT 9 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES terdiri atas: pelepasan, pembekalan, penerjunan, survei potensi desa, pengajuan program kerja, pelaksanaan program kerja, evaluasi program, dan pengerjaan luaran.
Ketika melaksanakan survei potensi desa di awal penugasan UNNES GIAT 9 Desa Karangtengah, kami menjumpai salah satu UMKM Pabrik Tempe di Dukuh Niten yang berada di bawah naungan Bapak Sutrisno dan Ibu Sri. Daya beli dari masyarakat sekitar juga cukup tinggi. Sangat disayangkan, anak anak masih banyak yang tidak tertarik mengonsumsi tempe karena olahan yang dibuat sekadar tempe goreng. Padahal, protein nabati amat baik mendukung pertumbuhan anak. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk memberdayakan para perempuan di Dukuh Niten dengan mengadakan program Pelatihan Pembuatan Nuget Tempe.
Program Pelatihan Pembuatan Nuget Tempe merupakan bagian dari program wajib Wanita Agen Pancasila karena berupaya memberdayakan perempuan di lingkungan masyarakat. Semangat gotong-royong diimplementasikan untuk saling bahu-membahu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui konsumsi makanan sehat. Selain itu, nilai persatuan juga tertuang dalam pelaksanaan inovasi pembuatan nuget tempe ini. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan program melibatkan banyak pihak, termasuk mahasiswa, masyarakat, dan pemilik UMKM Pabrik Tempe di Dukuh Niten.
Olahan menu nuget tempe dipilih karena pertimbangan rasa dan bentuk yang lebih kekinian. Nutrisi protein nabati yang terdapat pada tempe tetap dapat dikonsumsi dengan olahan yang lebih variatif. Tambahan kondimen rempah-rempah yang disertakan pada nuget tempe juga menambah manfaat olahan nuget tempe. Pelatihan pembuatan nuget tempe kali ini juga menyertakan wortel yang kaya khasiat beta karoten dan vitamin A.
Program tersebut terlaksana pada hari Selasa, 06 Agustus 2024 di rumah Bapak Sutrisno. Tahap persiapan program meliputi: 1) mengidentifikasi kebutuhan masyarakat terkait gizi, kesehatan, dan potensi lokal yang dapat dimanfaatkan, yakni tempe; 2) perencanaan program dengan menyusun rencana program yang mencakup tujuan, sasaran, metode, jadwal kegiatan, dan persiapan alat serta bahan yang diperlukan; dan 3) berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi. Setelah itu, kami memulai pelaksanaan program dengan menyampaikan tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh melalui nuget tempe. Kemudian, kami mendemonstrasikan pembuatan nuget tempe. Selanjutnya, Ibu-Ibu Dukuh Niten turut serta berlatih mempraktikkan secara langsung pembuatan nuget tempe.
Melalui program pelatihan pembuatan nuget tempe, masyarakat dapat menambah wawasan tentang gizi yang terdapat pada tempe. Keterampilan memasak olahan baru berbahan dasar tempe juga didapat melalui program tersebut. Dengan demikian, hidangan tempe yang variatif dapat meningkatkan kesehatan keluarga, memberdayakan para perempuan dengan membekali suatu keterampilan, menerapkan nilai-nilai pancasila gotong-royong dan persatuan, serta turut memajukan UMKM Pabrik Tempe dengan adanya peningkatan daya beli dari masyarakat sekitar.
#kknunnes
#bersamaUNNESGIATmembangunIndonesiadariDesa