Hipertensi atau biasa dikenal dengan tekanan darah tinggi menjadi penyakit dengan proporsi terbesar diantara Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dilaporkan. WHO memperkirakan pada tahun 2025, akan ada 1,5 milyar orang yang menderita hipertensi. Hipertensi sendiri adalah keadaan dimana tekanan darah berada diatas batas normal yaitu memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmhg.
Kota salatiga menjadi salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah dimana permasalahan penyakit tidak menular masih didominasi oleh penyakit hipertensi. Pada tahun 2023, jumlah kasus hipertensi mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu dari 36.503 kasus menjadi 62.818 kasus (Profil Kesehatan Kota Salatiga 2023). Puskesmas Tegalrejo menjadi Puskesmas dengan jumlah kasus tertinggi yaitu 8.527 kasus.
Melihat banyaknya angka kasus hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo, mahasiswa PKL SKM Penggerak Unnes 2024 menghadirkan Kartu Kontrol Hipertensi di Kelurahan Rancuacir yang merupakan salah satu kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo.
Kartu Kontrol Hipertensi ini dimaksudkan sebagai media untuk mencatat hasil pemeriksaan tekanan darah masyarakat dan perilaku pencegahan hipertensi di tingkat Posyandu sehingga melalui pencatatan tersebut dapat dilakukan deteksi dini serta masyarakat dapat memonitoring tekanan darah dan perilaku pencegahan CERDIK (C= Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Aktivitas Fisik, Diet Sehat dan Seimbang, Istirahat yang Cukup, Kelola Stress) secara mandiri setiap bulannya.
Peluncuran Kartu Kontrol Hipertensi ini dilakukan pada Rabu, 16 Oktober 2024 kepada kader kesehatan Kelurahan Randuacir. Peluncuran tersebut disambut baik oleh seluruh kader kesehatan, para kader antusias dalam bertanya bagaimana cara penggunaan dan pengisian kartu tersebut.
Ketua kader kesehatan pun mengatakan bahwa nantinya akan diperbanyak dan disebarluaskan di Posyandu, “saya minta filenya mbak, untuk nanti diperbanyak” ujar Ibu Sundari.
Dengan dihadirkannya Kartu Kontrol Hipertensi ini diharapkan mampu menjadi media pencatatan hasil pemeriksaan tetap bagi seluruh Posyandu di Kelurahan Randuacir guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan deteksi dini terhadap kejadian hipertensi serta mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku CERDIK.