Mohon tunggu...
Ani Nanrang
Ani Nanrang Mohon Tunggu... profesional -

ibu 2 anak yang sementara berjuang agar kedua anaknya dapat hidup nyaman di dunia dan babhagia di akhirat.\r\nseorang silent reader yang merajut mimpi bisa menerbitkan karya seperti penulis besar lainnya tapi tak berusaha maksimal untuk mewujudkannya :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pengajian Mingguan yang Sering Kulalaikan

17 November 2014   01:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di kompleks tempatku tinggal diagendakan pengajian mingguan yang isinya diutamakan perbaikan bacaan bagi ibu-ibu agar kualitas bacaan semakin baik, singkatnya BELAJAR mengaji, secara ternyata masih banyak di antara kami yang Masih belepotan bacaannya. Seperti saya yang tahu semua huruf tapi panjang pendek, berhenti atau lanjut tidak pernah saya perhatikan. Yang saya tahu asal baca.

Hari ini, tepatnya sore tadi kembali kuikuti pengajian mingguan dan ternyata surah yang dibahas telah sampai ke Al Lail. Woow banyak minggu berarti yang telah kulewatkan. Alasannyatidak jauh dari mengejar dunia, yang hakikatnya semakin dikejar semakin menjauh.

But its oke, kesalahan kemarin semoga tidak kembali di hari esok dan seterusnya, satu catatan penting yang kurekam dari pengajian tadi, apapun masalahmu, apapun kegiatanmu teruslah melafal istigfar karena istigfar yang disertai hati akan membersihkan hati, memudahkan segala urusan dan memungkinkan semua doa terkabul. Di satu kisah, Imam Ahmad bin Hambal yang berjalan di suatu desa yang baru. Di desa tersebut tak ada seorang pun yang mengenalnya sebagai Ulama besar, sehingga beliaupun dilarang gunakan masjid untuk menginap oleh pengurus màsjid
Alkisah hadirlah seorang pembuat roti yang dengan ikhlas memintanya untuk menginap di rumahnya.

Singkat cerita di rumah tukang roti, Imam Ahmad memperhatikan si tukang roti yang dalam setiap gerakannya senantiasa melafal istigfar di lisannya, hingga Imam Ahmad bertanya "Afwan tukang roti, sejak kapan anda mengamalkan mengucap istigfar dalam aktifitas anda?"

Tukang roti menjawab "sejak lama sekali hingga saya pun lupa"

Kembali Imam Ahmad bertanya "Apa yang anda dapatkan dengan amalan itu?"

"Dengan amalan ini setiap doaku dikabulkan oleh Allah SWT, kecuali satu yakni bertemu dengan ulama yang bernama Imam Ahmad bin Hambal"

Maka berkacalah mata Imam Ahmad bin Hambal mendengar hal tersebut dan mengucap "Subhanallah, maha suci Allah SWT yang telah mengabulkan doamu wahai tukang roti, saya yang duduk di hadapanmu adalah seorang yang dikenal dengan Imam Ahmad bin Hambal"

Yahh, Istigfar kalimat indah yang Insya Allah akan membersihkan hati, meluruhkan dosa dan menjadi jalan untuk meraih cintaNya, mudahkan hamba untuk senantiasa melisankannya ya Robbi.. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun