Mohon tunggu...
Animah Marifatu Syifa
Animah Marifatu Syifa Mohon Tunggu... Lainnya - Keep spirit

Man Jadda wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Manusia dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

18 Mei 2020   05:32 Diperbarui: 18 Mei 2020   05:44 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

       Seperti yang telah kita ketahui manusia mempunyai dua sisi yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, yang mana terkadang dua sisi tersebut membuat manusia mengalami dilema dalam membuat keputusan. Beberapa manusia terkadang mengalami hal itu karena sebagai makhluk individu seseorang tidak ingin mengambil keputusan yang merugikan dirinya namun di sisi sebagai makhluk sosial seseorang harus mengambil keputusan yang menyejahterakan kelompoknya dan menghiraukan kepentingan pribadinya. Setiap manusia sebagai makhluk individu memiliki ciri khas, potensi, dan sifat masing-masing namun mereka juga membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk mengembangkan sifat dan potensinya.
Dalam perkembangannya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya. Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai perseorangan yang memiliki sifat sendiri-sendiri. Sebagai makhluk individu manusia bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan menentukan nasibnya sendiri dan kemampuan atau potensi dari Allah. Sebagaimana dalam QS.Hud ayat 93
()
"Dan wahai kaumku! Berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapayang akan ditimpa azab dan siapa yang berdusta........".(QS.Hud ayat 93)
Dalam konstribusi terhadap bangsa dan negara dalam bidang ekonomi manusia yang mempunyai kompetensi yang baik dalam hal bisnis atau keahlian apapun mereka akan mendirikan suatu usaha dan merekrut banyak pengangguran yang ada di sekitarnya. Misalnya dalam liputan6, Ibu Sunarti, pelaku UMKM yang menjadi pengrajin kaca dengan merek Dhenisa Mozaik. Beliau adalah salah satu warga Indonesia yang berdomisili di Bali. Produk yang dibuat dari limbah kaca beragam, mulai dari pot tanah, vas bunga, hingga kaca siap pakai. Bahkan produkya diekspor sampai ke luar negeri dan bisa mendapatkan omzet Rp15-20 juta per bulan. Dengan peminat dan pesanan yang banyak pasti akan membutuhkan karyawan yang banyak pula sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Hal itu membuat banyak orang menjadi produktif dan pertumbuhan ekonomi Indonesia berjalan dengan baik. Namun untuk membuat usaha tersebut berjalan dengan baik akan dibutuhkan pegawai, koordinasi, dan komunikasi yang baik antar pekerja sehingga peran manusia sebagai makhluk sosial juga sangat diperlukan. Dengan pegawai yang banyak dan kompeten maka usaha tersebut dapat memproduksi lebih banyak produk dan membuat orang lain mempunyai pekerjaan dam menjadi lebih produktif. Apabila tidak ada interaksi dengan masyarakat untuk menadi pegawainya maka usaha tersebut tidak akan berjalan dengan baik karena pesanan yang banyak tidak diimbangi dengan tenaga kerja yang memadai. Sehingga usahanya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dan mengurangi permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Sebagai makhluk individu manusia mempunyai tanggung jawab atas dirinya sendiri.

Artinya: "Ia akan datang sendirian mengahadap Allah SWT. (QS Maryam 19:95)
Sebagai makhluk individu kita harus bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kita ambil. Semisal sebagai warga negara yang baik kita mempunyai tanggung jawab pribadi untuk melakukan pencoblosan dalam pemilihan umum. Sehingga kita harus menggunakan suara kita dengan baik dan bertanggung jawab atas pemimpin yang kita pilih dengan memilih pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang dapat memajukan negara karena setiap makhluk individu dilengkapi oleh akal yang harus digunakan dengan baik. Selain itu contoh lainnya, kita sebagai mahasiswa mempunyai tanggung jawab pribadi untuk senantiasa belajar dan menjaga nama baik universitas ketika berada di luar universitas. Dengan kita bertanggung jawab penuh atas kewajiban untuk belajar maka kita dapat memajukan pendidikan negara dengan menjadi anak bangsa yang cerdas dan kelak bisa mengajarkan ilmu yang telah kita dapat kepada orang lain. Atau mungkin kita bisa mendapat beasiswa untuk kuliah ke luar negeri dan kita bertanggung jawab untuk senantiasa menjaga nama baik negara kita, memperkenalkan budaya negara kita kepada orang asing sehingga budaya negara kita menjadi mendunia. Hal itu membuat kita melakukan suatu usaha bela negara. Atau mahasiswa yang ikut unjuk rasa untuk menegakkan hukum di Indonesia dan membela kaum yang lemah. Ikut mengawasi dan mengawal dibuatnya birokrasi atau kebijakan.
Sebagai makhluk sosial kita harus berinteraksi dengan yang lain. Kita semua tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang beranekaragam suku, ras, golongan, agama, dan lain-lain. Namun juga manusia sebagai makhluk individu juga mempunyai sikap, sifat, dan kemampuan yang berbeda. Oleh karena itu kita harus saling menghargai dan menghormati perbedaan tersebut salah satunya mewujudkan nilai toleransi. Sebagaimana dalam QS. Al-Hujurat ayat 13.
.........
".............Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal........". (QS. Al-Hujurat ayat 13)
Dalam ayat tersebut kita diperintahkan untuk saling mengenal dan pastinya dengan mengenal akan terjadi suatu interaksi dengan orang lain. Oleh karena itu kita harus membangun jiwa toleransi yang kaut di dalam perbedaan yang terjadi sehingga suatu negara dapat terbina persatuan dan kesatuannya. Sehingga mejadi negara yang damai dan berdaulat. Sebagai warga negara yang baik kita harus mewujudkan nilai toleransi antar sesama sehingga terjalin hubungan yang rukun dan membuat negara tersebut tidak mudah terpecah belah ataupun disusupi oleh musuh yang ingin mengikis rasa nasionalisme kita dan menguasai negara dengan melakukan penjajahan dan penderitaan yang dulu pernah dialami Indonesia. Selain itu dengan toleransi maka negara tersebut juga akan dikenal dengan perbedaan yang justru membawa kekuatan, karena sebenarnya perbedaan itu bisa mendatangkan kekuatan dan aset berharga untuk negara. Hal itu membuat negara menjadi role model toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun