Mohon tunggu...
ANIL DANKE ANUGRAH ABADI
ANIL DANKE ANUGRAH ABADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Andalas

Mahasiswa jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas andalas, memiliki hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membangun IKN: Tinjauan Kritis Mahasiswa Teknik Sipil terhadap Masa Depan Infrastruktur Indonesia

25 November 2024   07:21 Diperbarui: 26 November 2024   06:42 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat senja. desain burung garuda yang mengepakkan sayap karya dengan nama Istana Garuda.

          Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur telah menjadi proyek besar yang menarik perhatian luas. Dicanangkan sebagai langkah strategis untuk mengurangi beban Jakarta. Pembangunan IKN bertujuan untuk menciptakan kota yang lebih berkelanjutan, modern, dan sesuai dengan visi pemerataan pembangunan Indonesia. Namun, muncul berbagai kekhawatiran dan kritik dari kalangan akademisi termasuk mahasiswa jurusan teknik sipil yang memandang proyek ini melalui sudut pandang keilmuan.

          Sebagai calon insinyur yang nantinya akan terlibat dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur, mahasiswa teknik sipil perlu menilai proyek ini dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang, kelayakan teknis hingga isu lingkungan dan sosial. Berikut adalah beberapa poin kritik dan analisis terkait proyek IKN dari perspektif mahasiswa teknik sipil.

A. Tantangan Infrastruktur : Kesiapan Dasar dan Kompleksitas Pembangunan

          Proyek pembangunan IKN tidak hanya membutuhkan dana besar. Kalimantan Timur masih minim akses terhadap infrastruktur utama seperti jalan raya, fasilitas kesehatan, jaringan listrik dan telekomunikasi. Kekhawatiran muncul pada kemampuan dan kesiapan negara dalam membangun infrastruktur dasar ini dalam waktu yang relatif singkat.

          Tantangan teknik sipil dalam proyek ini cukup kompleks terutama karena area yang dibangun harus mendukung kelangsungan hidup jutaan orang yang nantinya akan bermigrasi ke ibu kota baru. Selain itu, keterbatasan lahan datar yang ideal untuk konstruksi menjadi masalah yang harus dihadapi. Pemindahan ibu kota ke daerah yang jauh dari pusat industri dan distribusi material konstruksi juga memerlukan perencanaan logistik yang matang dan berpotensi meningkatkan biaya konstruksi.

B. Isu Lingkungan : Dampak terhadap Ekosistem dan Risiko Bencana Alam

          Mahasiswa teknik sipil yang belajar mengenai rekayasa lingkungan memahami bahwa pembangunan besar-besaran di Kalimantan Timur akan berdampak signifikan pada lingkungan. Kawasan yang akan dibangun sebagai IKN merupakan wilayah yang sebelumnya terdiri dari hutan yang memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem Kalimantan. Pembukaan lahan dalam skala besar untuk keperluan konstruksi akan memengaruhi habitat satwa liar dan berpotensi mengancam keberadaan spesies langka. Selain itu, terdapat kekhawatiran tentang bagaimana konsep kota hijau yang dijanjikan dapat direalisasikan secara efektif. Mengadopsi konsep keberlanjutan tidak hanya berarti membangun taman dan jalur hijau, tetapi juga melibatkan perencanaan drainase, pengelolaan limbah, dan konservasi energi yang sangat kompleks.

Apakah pemerintah mampu merealisasikan konsep ini dengan sumber daya yang ada atau justru proyek ini hanya menjadi jargon tanpa implementasi nyata?

C. Dampak Sosial dan Ekonomi: Implikasi bagi Masyarakat Lokal

          Pembangunan IKN juga memunculkan isu sosial dan ekonomi terutama bagi masyarakat lokal Kalimantan Timur. Perpindahan ibu kota akan menyebabkan migrasi besar-besaran yang berpotensi mengubah struktur sosial dan ekonomi setempat. 

          Kehadiran ibu kota baru dapat berdampak positif bagi perekonomian lokal dan risiko terhadap kesejahteraan masyarakat lokal juga perlu diperhatikan. Lonjakan populasi dan perubahan penggunaan lahan bisa menyebabkan tekanan pada harga properti yang berdampak pada masyarakat yang mungkin akan kesulitan menyesuaikan diri secara ekonomi. 

D. Efektivitas dalam Mengurangi Beban Jakarta: Benarkah IKN Solusi Tepat?

          Salah satu alasan utama pembangunan IKN adalah untuk mengurangi beban Jakarta yang mengalami overpopulasi dan kerusakan lingkungan akibat urbanisasi yang tak terkendali.

Apakah pemindahan ibu kota benar-benar menjadi solusi efektif? Pemindahan pusat pemerintahan mungkin akan mengurangi beban Jakarta, tetapi tidak serta-merta menyelesaikan masalah kemacetan, polusi, dan banjir di Jakarta. Kota ini masih akan berfungsi sebagai pusat bisnis dan perdagangan yang berarti arus manusia dan aktivitas ekonomi tidak akan berkurang secara signifikan. 

Apakah pembangunan IKN akan mengalihkan perhatian dan anggaran dari upaya memperbaiki infrastruktur dan lingkungan di Jakarta?

Ini adalah pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dari perspektif teknik sipil. Jika penanganan Jakarta tidak menjadi prioritas, maka IKN bisa saja hanya menjadi solusi sementara tanpa dampak jangka panjang yang nyata.

E. Kesiapan Tenaga Ahli dan Teknologi: Tantangan Teknik Sipil di Era Modern

          Pembangunan IKN yang direncanakan sebagai KOTA PINTAR dengan konsep keberlanjutan akan menuntut penerapan teknologi modern, mulai dari bangunan hijau, manajemen lalu lintas cerdas hingga pemanfaatan energi terbarukan. Mahasiswa teknik sipil memahami bahwa untuk mencapai hal ini diperlukan keterampilan dan keahlian yang tinggi serta kesiapan dalam mengadopsi teknologi.

          Sebagai calon profesional di bidang teknik sipil, Mahasiswa dapat mengusulkan beberapa solusi untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proyek IKN :

1. Peningkatan Kualitas Studi Kelayakan

          Studi kelayakan yang mendalam perlu dilakukan untuk memastikan bahwa setiap aspek pembangunan IKN sudah dipertimbangkan secara matang. Pemerintah perlu melibatkan para ahli dari berbagai bidang termasuk mahasiswa teknik sipil dalam merumuskan kajian yang komprehensif dan obyektif.

2. Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan

          Mahasiswa teknik sipil mendukung penerapan teknologi yang berkelanjutan seperti sistem drainase hijau, pengelolaan limbah yang efisien, dan penggunaan energi terbarukan. Solusi ini tidak hanya mendukung konsep keberlanjutan, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Kolaborasi dengan Masyarakat Lokal

          Melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek dapat membantu mengurangi potensi dampak sosial negatif. Mahasiswa teknik sipil juga perlu mengadvokasi pentingnya kolaborasi ini agar pembangunan IKN benar-benar menjadi proyek inklusif yang menguntungkan masyarakat Kalimantan Timur.

Kesimpulan :

          Mahasiswa teknik sipil memandang bahwa pembangunan IKN merupakan proyek besar yang penuh tantangan dan peluang dengan dampak yang harus dipertimbangkan secara cermat. Sebagai calon insinyur, mahasiswa teknik sipil diharapkan mampu melihat proyek ini dari sudut pandang keilmuan dan tidak hanya fokus pada ambisi, tetapi juga pada tanggung jawab sosial, kelayakan teknis, dan keberlanjutan lingkungan.

          Kritik dan masukan dari mahasiswa teknik sipil bukanlah bentuk penolakan, melainkan refleksi kritis untuk memperbaiki konsep dan pelaksanaan proyek ini. Dengan keterlibatan mahasiswa, diharapkan pembangunan IKN dapat terwujud menjadi kota yang tidak hanya megah dan modern, tetapi juga ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16126/Sekilas-Mengenai-Rencana-Pembangunan-Ibu-Kota-Negara-IKN-Nusantara.html.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun