Sakit Banget Ya Jadi Orang yang Gak Bisa Naik Motor karena Gak Punya Motor

Pernah ngerasa tersisih karena nggak punya motor? Rasanya seperti dilempar-lempar, diabaikan, atau bahkan ditolak ketika minta tumpangan. Sakit banget, bukan? Kamu tahu diri kok, kamu nggak mau cuma numpang doang. Kamu udah siap kok buat bayar bensin, parkir, bahkan mungkin ngasih lebih buat teman yang mau boncengin. Tapi kenapa tetap nggak ada yang mau boncengin?

Hidup di kota yang mobilitasnya bergantung pada kendaraan pribadi memang bisa jadi tantangan besar buat mereka yang nggak punya akses ke motor atau mobil. Ketika semua orang di sekelilingmu seolah-olah bisa pergi ke mana saja dengan mudah, rasanya kamu seperti tertinggal, atau bahkan tak dianggap.

Ironi yang muncul adalah, meskipun kamu siap buat bertanggung jawab entah dengan membayar bensin, parkir, atau bahkan lebih hal itu nggak selalu bikin orang lain bersemangat untuk berbagi tumpangan. Kadang, orang-orang mungkin terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri, atau mungkin mereka merasa terlalu repot jika harus memberi tumpangan.

Dan di sinilah rasa sakit itu muncul. Bukan soal fisiknya, tapi perasaan "tidak diinginkan" yang pelan-pelan menggerogoti. Padahal kamu tahu diri, kamu gak akan jadi beban. Kamu mau jadi bagian yang membantu, bukan sekadar numpang.

Namun, meskipun situasi ini bikin frustrasi, penting untuk diingat bahwa setiap orang punya dinamika dan batasan mereka sendiri. Mungkin saja mereka punya alasan yang kamu tidak tahu. Tapi tetap, rasanya gak enak banget jadi yang selalu "tertinggal" hanya karena gak punya motor.

Jadi, buat kamu yang lagi ngerasain ini, jangan terlalu keras sama diri sendiri. Kamu udah berusaha, dan itu penting. Mungkin suatu hari, kesempatan akan datang buat punya kendaraan sendiri, atau kamu akan menemukan teman-teman yang lebih peduli dan peka. Sampai saat itu tiba, tetap kuat dan terus ingat bahwa harga dirimu gak tergantung dari apakah kamu bisa bawa motor sendiri atau enggak.