Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Trauma: Jejak Luka yang Tak Terlihat

16 Oktober 2024   13:59 Diperbarui: 16 Oktober 2024   14:05 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pernahkah kamu merasakan luka yang tak bisa dijelaskan? Luka yang tidak meninggalkan bekas fisik, tapi terasa menggores jiwa dan pikiran? Trauma, meski sering kali tak terlihat dari luar, adalah salah satu pengalaman paling mendalam yang bisa dialami oleh seseorang.

Banyak orang yang berjalan di dunia ini dengan senyum di wajahnya, menyembunyikan perang batin yang mereka hadapi setiap hari. Bagi mereka yang pernah mengalami peristiwa traumatis, dunia terasa seperti medan perang, di mana setiap sudut bisa menjadi pengingat akan rasa sakit yang dulu pernah dirasakan. Trauma bisa muncul dalam berbagai bentuk: dari kecelakaan, kekerasan fisik, kehilangan orang yang dicintai, hingga pengalaman-pengalaman kecil yang perlahan meruntuhkan tembok pertahanan kita.

Bagi sebagian orang, trauma datang tiba-tiba, secepat kilat, meruntuhkan kehidupan mereka dalam sekejap. Bagi yang lain, trauma adalah luka yang perlahan terbuka, satu demi satu, menciptakan rasa tidak nyaman yang terus menerus. Seolah berjalan di atas kaca, hati-hati, takut terluka lagi.

Namun, meski trauma terasa seperti penjara yang mengekang, di dalamnya ada harapan. Waktu mungkin tidak menyembuhkan semua luka, tetapi ia memberikan kesempatan untuk memahami, menerima, dan merawat diri. Setiap orang yang berjuang dengan trauma memiliki caranya sendiri untuk bangkit. Ada yang menemukan kekuatan melalui dukungan keluarga, ada yang memilih untuk mencari profesional, sementara yang lain mungkin memilih untuk berdamai dengan dirinya sendiri melalui refleksi dan meditasi.

Setiap langkah menuju penyembuhan, sekecil apa pun, adalah sebuah kemenangan. Trauma bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan baru perjalanan yang menuntut keberanian, ketekunan, dan cinta terhadap diri sendiri. Bagi mereka yang berjuang dengan luka yang tak terlihat ini, ingatlah, kamu tidak sendirian. Rasa sakitmu adalah nyata, dan proses penyembuhanmu juga berharga. Tidak ada yang salah dengan merasakan sakit. Yang terpenting adalah bagaimana kita belajar untuk menghadapinya dan tumbuh dari sana.

Trauma adalah cerita yang tak selalu bisa diceritakan dengan kata-kata, tapi ia tetap ada, menunggu untuk disembuhkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun