Ada kalanya orang mengira seseorang tidak tahu apa-apa hanya karena dia tidak bisa mengutarakan pendapatnya dengan lancar. Mungkin mereka melihat diamnya atau kalimat yang terputus-putus sebagai tanda kebingungan, padahal semua ide sudah tersusun rapi di dalam kepala. Masalahnya bukan pada pemahaman, melainkan pada bagaimana kata-kata itu diungkapkan.
Bagi sebagian orang, kata-kata adalah jembatan yang sulit dilalui. Apa yang sudah jelas di dalam pikiran sering kali menjadi berantakan ketika diucapkan. Perasaan frustrasi ini semakin berat saat orang lain tidak memahami atau bahkan menganggap rendah kemampuan kita.
Kenyataannya, proses berpikir bisa jauh lebih kompleks daripada sekadar berbicara. Orang dengan pikiran yang tajam kadang terjebak dalam kekhawatiran berlebihan tentang apakah kata-kata yang mereka pilih tepat atau tidak. Akhirnya, mereka memilih diam atau berhati-hati, takut salah, padahal sebenarnya memiliki banyak hal yang ingin dibagikan.
Apa yang sering dilupakan orang adalah bahwa kemampuan untuk berbicara bukanlah satu-satunya ukuran kecerdasan atau pemahaman. Ada banyak cara lain untuk menunjukkan kepintaran melalui tindakan, tulisan, atau bahkan pemikiran mendalam yang tak selalu harus diucapkan dengan sempurna.
Jadi, bagi mereka yang merasa sulit merangkai kata, jangan merasa rendah diri. Pemikiranmu berharga, meski terkadang sulit disampaikan. Kadang, kesunyian dan keraguan yang kamu alami adalah tanda bahwa kamu memikirkan hal-hal lebih dalam daripada yang orang lain bayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H