Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak-Anak yang Pemarah Lahir dari Orangtua yang Pemarah, Sebuah Lingkaran Emosional yang Sulit Diputus

21 September 2024   12:54 Diperbarui: 21 September 2024   13:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

3. Kesulitan mengelola emosi

Anak-anak ini mungkin tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk mengekspresikan emosi mereka dengan sehat. Akibatnya, mereka lebih sering terjebak dalam perilaku agresif atau emosional.

Memutus Lingkaran: Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

Mengatasi siklus ini tidak mudah, tetapi bisa dilakukan dengan kesadaran dan usaha. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengurangi dampak buruk kemarahan terhadap anak-anak:

1. Kontrol diri orang tua

Orang tua perlu menyadari bahwa anak-anak mereka mengamati setiap tindakan mereka. Menciptakan kesadaran untuk tidak bereaksi secara agresif saat menghadapi masalah adalah langkah pertama untuk memutus siklus.

2. Komunikasi yang efektif

Alih-alih meluapkan kemarahan, orang tua bisa mengajarkan anak-anak cara berkomunikasi secara tenang dan konstruktif. Misalnya, alih-alih berteriak, ajak anak bicara tentang apa yang mereka rasakan dan bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya.

3. Berikan contoh yang baik dalam manajemen emosi

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Orang tua yang mampu mengelola stres dan emosi mereka dengan baik, secara tidak langsung mengajarkan anak-anak cara yang sehat untuk mengelola emosi.

4. Minta bantuan profesional jika diperlukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun