hanya pencerita yangÂ
mendengar jerit, tak bersuara.Â
Bergumam tanpa kata,Â
menyisakan tatapanÂ
tajam dan gerak tangan takÂ
berjeda, yang mahfum tampak,Â
seperti bayang-bayang yangÂ
Menjadikan satu berubahÂ
tiga, lalu lima,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!