Mohon tunggu...
Anik Anik
Anik Anik Mohon Tunggu... Administrasi - Literacy

Belajar pada KITABULLAH dan AS SUNNAH adalah kewajiban bagi setiap muslim.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gelatin dan Thiomerosal pada Vaksin: Halal dan Thayyib-kah?

18 Desember 2013   15:38 Diperbarui: 20 September 2015   06:36 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penggunaan thiomerosal ini mulai dipersoalkan karena kandungan mercury-nya. Kekhawatiran terhadap kemungkinan timbulnya efek negatif pada tubuh (tidak thayyib) karena thiomerosal muncul awalnya di Amerika disekitar tahun 1990-an. Masyarakat menduga kemungkinan ada kaitan antara thiomersal dan autism yang beritanya bisa diikuti di Vaccine: The debate in modern America [M.A. Largent, 2012]. Muncul kehawatiran ini berawal dari jumlah penderita autis yang meningkat di Amerika dari tahun ke tahun dan tercatat di tahun 2009, diberitakan 1 dari 110 anak menunjukkan gejala Autism Spectrum Disorders (ASD). Autism juga diberitakan berkaitan dengan MMR yang awal perdebatannya muncul di Inggris di tahun 1998. Tentu berita-berita ini masih kontroversi karena penyebab autis belum sepenuhnya dipahami. Sebagian pendapat ahli menunjukkan kaitan antara faktor genetic dan pencemaran lingkungan.

Penutup dari artikel ini adalah (1) Berita halal-haram vaksin tentu perlu ditangani secara serius yang melibatkan beberapa ahli pada bidang yang terkait, (2) Dengan perkembangan dunia komunikasi yang telah begitu pesat, berita-berita terkait vaksinasi hendaknya mulai disampaikan lebih menyeluruh. Sudah waktunya rakyat lebih didorong dan difasilitasi untuk meningkatkan pola hidup sehat. Informasi kesehatan diberikan secara seimbang termasuk kandungan gelatin dan kandungan mercury dalam vaksin. Sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat, tidak menipu, dan disebarkan kepada masyarakat dalam bentuk booklet agar masyarakat ‘melek’ pengetahuan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun