Mohon tunggu...
Anik Anik
Anik Anik Mohon Tunggu... Administrasi - Literacy

Belajar pada KITABULLAH dan AS SUNNAH adalah kewajiban bagi setiap muslim.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

AirAsia QZ8501 Jatuh, Jangan Lupakan Takdir Nya

3 Januari 2015   12:44 Diperbarui: 19 September 2015   13:24 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada Minggu pagi, 28/12/2014, sekitar pukul tujuh telah menjadi berita duka, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan. Musibah ini dapat menjadi bahan renungan kita akan kekuasaan-Nya.

Cukup banyak yang melaporkan adanya tujuh pesawat lain yang sedang melintas searah maupun berlawanan arah pada jalur padat diatas Laut Jawa dimana AirAsia QZ8501 kehilangan kontak. Kompas.com memberitakan lintasan-lintasan pesawat tersebut mulai dari ketinggian 29.000 kaki sampai 38.000 kaki. Akan tetapi siapa yang dapat menyangka bahwa awan CB itu menghalangi pesawat AirAsia QZ8501 yang sedang terbang pada ketinggian 32.000 kaki, yang pada akhirnya terjadilah musibah tersebut.

Kalau kita kilas balik pada pengalaman Kapten Abdul Rozaq tahun 2002, pilot yang menerbangkan Boeng 737 dengan nomor penerbangan GA 421 dengan rute Mataram – Yogyakarta, Kapten Rozaq sendiri menyatakan bahwa saat pesawatnya menembus awan CB pada ketinggian 23.000 kaki, pesawat seperti dibanting, lalu dinaikkan lagi, dan terjadi dentuman beberapa kali lalu mesin mati terkena es sehingga tak bisa berkomunikasi dengan ATC terdekat. Kejadian yang mungkin saja sama saat AirAsia QZ8501 terhalang awan CB dan kehilangan kontak. Musibah penerbangan ini mengingatkan kita pada Surah An Nuur, 43:

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dalam surah At Taghaabun, 11 disampaikan: “Tak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah.”

Akhir dari musibah yang dialami AirAsia QZ8501 dan GA 421 memang tidak sama. Kita ketahui dari laporan Kapten Rozaq, pilot GA 421, bahwa saat musibah itu terjadi beliau telah pasrah kepada Allah. Saat mulai kehilangan pemandu di darat, Kapten Rozaq mengambil keputusan untuk mengendarai pesawat secara manual. Dalam kondisi seperti itu dalam waktu lima menit pesawat turun hingga ketinggian 7.000 kaki, saat beliau melihat dibawahnya terdapat sawah dan sungai. Pada akhirnya beliau bermanuver dengan terbang berputar untuk mendarat di Sungai yang belakangan diketahui sebagai Sungai Bengawan Solo. Kita yakin Allah-lah yang telah memberikan pertolongan pada pesawat ini. Dalam Surah An Nahl, 53 disampaikan:

Dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allah lah (datangnya), dan bila kalian ditimpa kemudharatan, maka hanya kepada-Nya lah kalian minta pertolongan.

Mudah-mudahan seluruh penumpang QZ8501 segera ditemukan. Akhirnya, kita berharap bahwa musibah di penghujung tahun ini dapat memberikan hikmah bagi kita semua. Semoga di tahun mendatang kita dapat menjadi hamba yang bertaqwa kepada-Nya, Surah Al Mulk, 2:

“Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia lebih perkasa lagi Maha Pengampun.”

 

Beberapa sumber kecelakaan pesawat:

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20141230082501-20-21233/kisah-pilot-garuda-lolos-awan-badai-dengan-pesawat-crash/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun