Mohon tunggu...
Anika Wisahra
Anika Wisahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Never give up !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warga Jabodetabek Nekat Mudik Meski Dilarang oleh Pemerintah

28 Mei 2021   19:06 Diperbarui: 29 Mei 2021   20:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah melakukan pengetatan perjalanan pada saat menjelang lebaran 2021 atau Hari Raya Idul Fitri 1442 H, hal ini di tekankan kepada semua warga yang hendak akan berangkat mudik guna menekan laju penyebaran virus Covid-19 dikarenakan sampai saat ini jumlah kasus positif corona yang angkanya masih terus bertambah, ketentuan peniadaan mudik dan pengetatan perjalanan tertuang dalam Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.

"alhamdulillah kalo keberangkatan aman, saya mudik lebih awal dari orang-orang, jadi sebelum tanggal penutupan jalan yang berlaku pada 6-17 Mei 2021 saya sudah sampai sini, mungkin pas pulangnya itu mas nanti saya agak takut yang ke arah jakarta masih banyak penyekatan diberbagai titik". Ujar Soekarno pemudik ( 01/05/2021 )

Lebih lanjut Soekarno mengungkapkan, kegiatan mudik tahun ini berbeda di bandingkan dari 2 tahun sebelumnya yang sangat terbuka bebas bagi semua masyarakat jabodetabek yang hendak mudik lebaran keluar kota dan mudah sekali di tempuh dengan berbagai sarana transportasi yang tersedia dan dapat dilalui dengan jalur darat, laut, maupun udara. Soekarno merasa beruntung tahun ini ia bisa balik ke kampung halamannya di Wonogiri, sebab tahun lalu terpaksa tidak bisa berangkat mudik dan menetap di jakarta.

Tidak sedikit pengendara nekat menerobos posko penjagaan satgas covid guna bertemu dengan keluarga tercinta di kampung halaman, sampai saat ini pemerintah masih menghimbau masyarakat agar tetap di rumah saja dan tetap mematuhi protokol kesehatan." berangkat saya menggunakan sepeda motor boncengan dengan anak saya modal nekat saja, belum sama sekali melakukan vaksin atau rapid test". Pungkas Soekarno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun