Mohon tunggu...
anik_bundafahma
anik_bundafahma Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ibu rumah tangga

Suka hal hal yang terkait menambah informasi terkini keilmuan, sosial,politik, keagamaan, kesehatan dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Badai PHK Masih Menghantui dalam Sistem Ekonomi Kapitalis

13 Oktober 2024   20:59 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Badai PHK Masih Menghantui dalam Sistem Ekonomi Kapitalisme

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) telah menjadi isu yang semakin mendesak di berbagai belahan dunia. Terutama dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme, badai PHK ini tidak hanya berdampak pada individu yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga pada stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

 Penyebab PHK dalam Ekonomi Kapitalisme

Sistem ekonomi kapitalisme, yang berfokus pada keuntungan dan efisiensi, sering kali mengabaikan aspek sosial dari tenaga kerja. Beberapa faktor yang menyebabkan PHK dalam sistem ini antara lain:

*Automatisasi dan Teknologi*: Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara perusahaan beroperasi. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia kini digantikan oleh mesin dan perangkat lunak, mengakibatkan pengurangan tenaga kerja. Dengan teknologi yang semakin canggih, ba
an Teknologi*: Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah cara perusahaan beroperasi. Banyak pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia kini digantikan oleh mesin dan perangkat lunak, mengakibatkan pengurangan tenaga kerja. Dengan teknologi yang semakin canggih, banyak perusahaan berusaha untuk meningkatkan produktivitas dengan cara mengurangi biaya tenaga kerja.

2. *Krisis Ekonomi*: Ketidakstabilan ekonomi, seperti resesi atau krisis finansial, sering kali memaksa perusahaan untuk memangkas biaya. PHK menjadi salah satu cara untuk mengurangi pengeluaran, meskipun berdampak negatif pada masyarakat. Dalam keadaan tekanan ekonomi, perusahaan sering kali memilih untuk melindungi margin keuntungan mereka, tanpa mempertimbangkan dampaknya kepada karyawan.

3. *Persaingan Global*: Dalam dunia yang semakin terhubung, perusahaan sering kali berusaha bersaing dengan biaya produksi yang lebih rendah. Hal ini dapat menyebabkan pemindahan produksi ke negara dengan upah yang lebih rendah, yang mengakibatkan PHK di negara asal.

 Dampak PHK terhadap Masyarakat

PHK tidak hanya berdampak pada individu yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga memiliki konsekuensi yang lebih luas:

1. *Kenaikan Tingkat Pengangguran*: PHK massal dapat menyebabkan lonjakan angka pengangguran, yang pada gilirannya mempengaruhi daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya pengangguran, daya beli masyarakat menurun, yang dapat memicu perlambatan ekonomi yang lebih lanjut.

2. *Krisis Kesejahteraan*: Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan juga kehilangan akses ke tunjangan kesehatan ddan kesejahteraan mereka. Ketidakpastian finansial ini dapat memicu stres yang berkepanjangan, berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan mental.

3. *Ketidakpastian Sosial*: Ketidakpastian mengenai masa depan pekerjaan dapat menyebabkan stres dan kecemasan di kalangan pekerja, yang berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup. Perasaan tidak aman ini dapat berkontribusi pada pengurangan kepercayaan masyarakat terhadap institusi ekonomi.

 Solusi dan Harapan

Meskipun badai PHK tampak mengancam, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya:

1. *Pendidikan dan Pelatihan Ulang*: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan ulang dapat membantu pekerja beradaptasi dengan perubahan pasar kerja. Program-program ini dapat mempersiapkan mereka untuk pekerjaan baru yang muncul akibat perkembangan teknologi, sehingga mereka tidak tertinggal dalam persaingan.

2. *Kebijakan Perlindungan Pekerja*: Pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang melindungi pekerja dari PHK yang tidak adil, seperti jaminan lapangan kerja yang luas di semua sektor, jaminan pengupahan yang adil atau jaminan sosial yang lebih baik dan dukungan bagi mereka yang kehilangan pekerjaan. Hal ini bisa termasuk tunjangan pengangguran yang lebih baik dan akses ke pelatihan kerja untuk meningkatkan skill pekerja.

3. *Model Bisnis Berkelanjutan*: Perusahaan harus mempertimbangkan model bisnis yang lebih berkelanjutan, yang tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek tetapi juga pada kesejahteraan karyawan dan masyarakat. Dengan mengutamakan tanggung jawab sosial, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil dan positif sehingga bisa mengurangi beban mental para pekerja.

Kesimpulan

Badai PHK dalam sistem ekonomi kapitalisme adalah tantangan yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak negatifnya dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil dan berkelanjutan. Menjadi tanggung jawab utama pemerintah umumnya dan perusahaan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kemajuan ekonomi tidak mengorbankan kesejahteraan pekerja, serta memberikan perlindungan yang memadai kepada mereka yang terimpact oleh perubahan ekonomi. Menciptakan lapangan kerja yang luas pada semua sektor terutama pada kaum laki-laki sebagai tulang punggung keluarga serta memberikan upah pekerja yang layak sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari -hari.  Hanya dengan cara ini kita dapat membangun sistem yang lebih adil dan menguntungkan semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun