Dalam mengambil keputusan, Nabi Muhammad SAW selalu melibatkan para sahabatnya. Beliau sering mengadakan musyawarah (syura) untuk mendengarkan pendapat dan saran dari para sahabat sebelum mengambil keputusan penting. Sikap ini menunjukkan bahwa beliau menghargai pendapat orang lain dan tidak bersikap otoriter selama itu tidak bertentangan dengan islam. Dalam kepemimpinan saat ini melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan rasa memiliki dan komitmen terhadap keputusan tersebut.
**6. Keteguhan dan Ketangguhan**
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang teguh dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan. Beliau tidak mudah terpengaruh oleh tekanan atau godaan dari lingkungan sekitarnya. Keteguhan ini membuat beliau mampu memimpin umat Islam melewati berbagai rintangan dan mencapai kejayaan. Pemimpin yang tangguh akan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan percaya diri dan ketabahan.
 **Kesimpulan**
Meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW adalah langkah penting dalam membangun karakter dan kepemimpinan yang kuat dan berintegritas. Kejujuran, keteladanan, kasih sayang, keadilan, konsultatif, dan keteguhan adalah beberapa aspek kepemimpinan beliau yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meneladani kepemimpinan beliau, kita dapat menjadi pemimpin yang lebih baik dan membawa kebaikan bagi masyarakat sekitar kita.
Semoga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih mendalami dan meneladani kepemimpinan beliau dalam kehidupan kita. Mari kita jadikan teladan beliau dengan menerapkan islam sebagai panduan dalam berinteraksi dengan sesama dan dalam menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin, baik di  keluarga, masyarakat, maupun dalam berbangsa dan bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H