Mohon tunggu...
Anik Rahmawati
Anik Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 2 Klaten

Saya adalah seorang pendidik di SMK Negeri 2 Klaten yang mengajar sejak tahun 2003 .

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2_Nilai dan Peran Sebagai Guru Penggerak

10 Juli 2024   13:25 Diperbarui: 10 Juli 2024   13:28 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan  guru penggerak adalah sebuah upaya kependidikan kepemimpinan yang membuka peluang bagi guru untuk menjadi agen perubahan dalam dunia pembelajaran.  Tujuan utama Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menjadi teladan serta menjadi agen transformasi dalam ekosistem pendidikan.

Dalam modul 1.2 PGP memuat materi tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif.  

Dengan nilai-nilai tersebut, guru penggerak harus dapat mengambil peran untuk menjadi agen perubahan dalam ekosistem pendidikan dengan menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi dan mewujudkan kepemimpinan murid

Sebagai seorang guru penggerak, saya akan mengimplementasi ilmu-ilmu yang saya dapat selama masa pendidikan guru penggerak dan akan melakukan  semaksimal mungkin demi terjadinya transformasi ekosistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.  Untuk itu saya harus memiliki nilai-nilai sebagai guru penggerak yaitu berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif.

  • Berpihak pada murid

Dalam melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, program saya adalah dengan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang memperhatikan bakat, minat serta karakteristik murid. Sebelum pembelajaran, dilakukan asesmen awal untuk mengidentifikasi hal-hal tersebut, sehingga saya dapat menerencanakan pembelajaran yang mengakomodir keunikan masing-masing pribadi murid dengan pembelajaran yang berdiferensiasi.   

Pembelajaran dilaksanakan sejalan dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Murid dipersiapkan agar dapat menjalani kehidupan yang bertanggungjawab dalam masyarakat yang bebas, saling memahami dan bertoleransi.  Selain itu pendidikan juga harus dapat mengembangkan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, dan nilai-nilai nasionalisme.  Perencanaan pembelajaran dimulai dari pertanyaan "apa yang murid butuhkan?' dan "apa yang dapat saya lakukan agar suasana belajar dan proses pembelajaran menjadi lebih baik dan menyenangkan bagi murid?"

Salah satu model pembelajaran yang saya pilih untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan pembelajaran berbasis proyek.  Dalam model pembelajaran berbasis proyek, murid berkolaborasi mengerjakan proyek, sehingga dalam prosesnya mereka berlatih untuk menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama, belajar menyampaikan gagasan dan menerima pendapat orang lain. 

Selain itu juga menjadwalkan kegiatan pembelajaran dengan mengundang guru tamu untuk memperkaya wawasan tentang kondisi di dunia nyata. Guru tamu dapat dari alumni maupun dari orang tua murid.

  • Mandiri

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sebagai seorang guru saya akan selalu berusaha meningkatkan kompetensi tanpa harus menunggu penugasan oleh Kepala Sekolah, Dinas maupun pihak lain.  Beberapa hal yang saya lakukan untuk mengembangkan dan memampukan diri sebagai seorang guru adalah:

  • Mengikuti berbagai pelatihan secara mandiri baik secara daring maupun luring.
  • Selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung kelancaran tugas saya sebagai seorang guru.
  • Selalu mengupdate kemampuan terkait teknologi informasi untuk membantu kegiatan pembelajaran, sehingga saya dapat menuntun murid dalam belajar sesuai kodrat zaman mereka.
  • Mengikuti berbagai lomba terkait profesi saya sebagai guru.
  • Reflektif.

Dalam menjalankan tugas sebagai guru, secara rutin saya kan meminta umpan balik dari murid dan rekan sejawat, sebagai sarana untuk melakukan refleksi diri.  Selain itu, saya membuat pertanyaan reflektif untuk saya jawab berdasarkan data yang saya peroleh selama saya melakukan proses pembelajaran. Dengan demikian, saya akan mengetahui kelemahan dan kekurangan saya, sehingga dapat menentukan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk melakukan perbaikan. 

  • Kolaboratif

Saya bergabung dalam komunitas belajar di sekolah dan berperan sebagai penggerak komunitas. Dalam komunitas ini saya aktif mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua anggota.  Kegiatan dilaksanakan secara rutin setiap dua minggu sekali, dengan agenda berbagi praktik baik dan bersama-sama mengembangkan perangkat ajar. Selain itu juga mengundang narasumber dari luar untuk memberikan penguatan materi terkait dengan kompetensi pedagogis.

Dalam komunitas belajar ini, saya mendorong terlaksananya pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran yang melibatkan beberapa orang guru dengan satu proyek bersama. Dengan pembelajaran kolaboratif diharapkan mampu membangun rasa saling percaya dan saling menghargai sesama rekan sejawat, serta dapat mengakui dan mengelola kekuatan serta perbedaan masing-masing.

  • Inovatif

Sebagai guru yang berpihak kepada murid, saya berusaha membuat suasana kelas pada waktu pembelajaran tidak membosankan, materi pelajaran dikemas dalam berbagai media, ada yang berupa video pembelajaran, slide power point dan dalam bentuk modul atau diktat.  Dalam menyampaikan materi, menerapkan beberapa metode dan menggunakan media interaktif yang menarik bagi murid, antara lain dengan menggunakan google classroom, office online, kahoot, mentimeter, padlet  dan lain-lain. 

Dalam pembelajaran di SMK, murid belajar sesuai dengan konsentrasi keahlian masing-masing. Hasil akhir dalam suatu pembelajaran biasanya berupa produk. Sebagai guru SMK, saya melaksanakan pembelajaran yang melibatkan orang tua murid, dengan menghadirkan ke sekolah untuk menyaksikan anak-anak mereka mempresentasikan karya-karyanya. Dengan kegiatan ini, orang tua akan mengetahui perkembangan belajar anak-anak, dan dapat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan anak-anak mereka.

Murid juga akan merasa bangga dan berharga ketika orang tua datang ke sekolah dan mengapresiasi karya-karya mereka. Apresiasi merupakan penilaian atas suatu usaha atau pencapaian.  Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap murid, antara lain:

  • Meningkatkan percaya diri pada murid
  • Merangsang murid untuk lebih kreatif
  • Memupuk jiwa kompetitif dan sportif
  • Menumbuhkan perasaan Bahagia

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun