Mohon tunggu...
Anik Sry
Anik Sry Mohon Tunggu... Dosen - Learning long live, Stay humble, God always bless us

Bersyukur kunci bahagia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Miserly, Stingy, Gripping, and Parsimonkous

25 Juli 2024   20:08 Diperbarui: 25 Juli 2024   20:29 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

What are different miserly, stingy, gripping and parsimonious? (Apa bedanya kikir, pelit, pencekam, dan pelit?)

 The terms "miserly," "stingy," "griping," and "parsimonious" all describe a reluctance to spend money, but they have nuanced differences in connotation and usage: (Istilah "kikir", "pelit", "mencengkeram", dan "pelit" semuanya menggambarkan keengganan mengeluarkan uang, namun memiliki perbedaan dalam konotasi dan penggunaannya:)

1. Miserly (kikir):

   - Implies extreme stinginess and a selfish desire to hoard wealth. (Menyiratkan kekikiran yang ekstrem dan keinginan egois untuk menimbun kekayaan.)

   - Often associated with a negative view of someone who is excessively frugal and unwilling to spend even on basic necessities. (Sering dikaitkan dengan pandangan negatif terhadap seseorang yang terlalu hemat dan tidak mau mengeluarkan uang bahkan untuk kebutuhan pokok.)

   - Example: "The miserly old man refused to donate even a penny to charity." (Contoh: "Orang tua yang kikir itu menolak menyumbangkan satu sen pun untuk amal.")

2. Stingy (Pelit):

   - Describes someone who is unwilling to spend or give, often to the point of meanness. (Menggambarkan seseorang yang tidak mau membelanjakan atau memberi, sering kali sampai pada titik kejam.)

   - Carries a negative connotation, suggesting a lack of generosity.( Berkonotasi negatif, menunjukkan kurangnya kemurahan hati.)

   - Example: "She's so stingy that she never tips waiters." (Contoh: "Dia sangat pelit sehingga dia tidak pernah memberi tip kepada pelayan.")

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun