Mohon tunggu...
Ani Haryati
Ani Haryati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Indonesian...Simple...Bread and Travel Lover...Backpacker

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dari Coklat, Es Hingga Masjid di Kota Gede

22 Desember 2012   09:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:12 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_215541" align="aligncenter" width="640" caption="Coklat Monggo (sumber gambar: Noerazhka)"][/caption] Ketika berkunjung ke Kota Gede mungkin yang banyak terlintas adalah kerajinan peraknya. Memang di kawasan ini banyak ditemui pengrajin perak. Tetapi selain melihat perak tentunya masih ada sejumlah tempat yang menarik untuk dikunjungi. Ketika menyambangi rumah seorang kawan dikawasan Kota Gede saya diajak berkeliling disekitar sana. Dia hanya mengatakan bahwa akan membawa saya berkeliling tanpa mengatakan kemana tujuan kami sebenarnya. Mulanya tempat yang disambangi adalah sebuah rumah dengan halaman yang luas. Ternyata rumah itu adalah gallery dan sekaligus pabrik pembuatan Cokelat Monggo. Cokelat Monggo adalah cokelat khas Jogja. Cokelat yang digunakan adalah cokelat terbaik yang berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera. Di tempat ini kita dapat langsung melihat proses pembuatan cokelat secara langsung dan proses pengemasan. Cokelat Monggo ini memiliki berbagai varian rasa mulai dari yang Paraline dengan isi selai strowbery, durian dan potongan kacang; kombinasi dengan chilli, jahe, dan lainnya. Untuk lebih mengetahui sejarah berdirinya Coklat Monggo ini anda bisa melihatnya di http://chocolatemonggo.com [caption id="attachment_215536" align="aligncenter" width="640" caption="cafe Coklat Monggo (sumber gambar: Hindrawan)"]

13559746181823739425
13559746181823739425
[/caption] Perjalanan pun kami lanjutkan menuju Masjid Kotagede. Masjid ini merupakan masjid tertua dan telah berdiri sejaka zaman Keraajaan Mataram. Lokasinya masih berdekatan dengan makam raja-raja Mataram. Rumah penduduk disekitar itu pun masih banyak yang berarsitektur Jawa kuno. [caption id="attachment_215539" align="aligncenter" width="640" caption="Komplek Masjid Mataram (sumber gambar: forestyana)"]
13559749501991595149
13559749501991595149
[/caption] [caption id="attachment_215540" align="aligncenter" width="640" caption="Masjid Mataram Kota Gede (sumber gambar: bujanglanang)"]
13559754211870506787
13559754211870506787
[/caption] Setelah puas berkeliling di kawasan itu rasa lapar pun datang. Sekitar 200 meter dari Masjid Mataram terdapat warung sederhana yang menjual berbagai macam es dan bakso. Ketika memasuki warung kesan sederhana dan kuno pun mulai tampak. Warung ini sangat sederhana terlihat dari perkakas yang digunakan, toples-toples kuno yang berjajar hingga teko yang terbuat dari seng tak luput terlihat oleh mata. Daftar menu ditulis disebuah papan dengan ejaan lama bercampur dengan aksara jawa. Antara ruang makan dengan dapur hanya dibatasi oleh jajaran botol Sar Saparila yang disusun rapi. Menu yang terdapat di warung ini juga beraneka ragam., mulai dari es buah, es ketan, es soklat (coklat), es jeruk dan es-es lainnya. Tidak hanya es disni juga disediakan minuman hangat seperti wedang tape, wedang jahe, teh, kopi dan lainnya. Selain kerupuk yang diletakkan pada toples-toples jadul; gorengan seperti bakwan, tahu dan tempe yang ditemani cabe rawit dengan ukuran besar; serta tentunya bakso yang menjadi menu andalan dari warung Sido Semi ini. Harga dari makanan yang dijual di warung ini juga tergolong murah. Karena waktu kami datang baksonya sudah habis jadi hanya makan tiga buah gorengan dengan sebotol saparila dan uang yang harus saya bayarkan hanya 5.000 IDR. Cukup murah bukan!!! [caption id="attachment_215533" align="aligncenter" width="640" caption="Warung Sido Semi, Kota Gede (sumber gambar: Adhi Prakosa)"]
13559742471745923003
13559742471745923003
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun