[caption id="attachment_215510" align="aligncenter" width="640" caption="Kawah Sikidang, Dieng Wonosobo"][/caption] Seperti halnya Pegunungan Tengger, Dataran Tinggi Dieng juga merupakan dataran vulkanik yang masih aktif. Hal ini terlihat dari suburnya tanah yang menjadikan sayuran yang ditanam di wilayah ini menjadi produk unggulan. Selain itu ditandai dengan banyaknya kawah yang mengeluarkan asap dan kandungan belerang yang cukup tinggi. Salah satu kawah yang menjadi objek favorit para wisatawan domestik dan mancanegara adalah Kawah Sikidang. Untuk menuju lokasi ini kami membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk berjalan kaki dari penginapan. Lokasi ini berdekatan dengan lokasi Komplek Candi Bima. Tak jauh dari Candi Bima plang Kawasan Kawah Sikidang ini mulai terlihat. Pada saat kami datang tempat pembelian loket pun sepi tidak ada orang serta tidak ada portal yang menghalangi jalan masuk utama. Dari pintu gerbang perjalanan tidak langsung berhenti, karena untuk mencapai kawasan kawah ini diperlukan perjalanan yang cukup jauh dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Baiknya akses jalan ini memudahkan wisatawan untuk menuju kawah. Selama perjalanan papan-papan peringatan mengenai adanya gas beracun terpampang di pinggir jalan. Jalan yang menanjak dan bau busuk yang mulai tercium membuat nafas sedikit terengah-engah. Ketika setengah perjalanan terlihat dengan jelas pipa-pipa besar yang memanjang melintasi kawasan ini. Pipa ini digunakan untuk menyalurkan gas panas bumi yang akan digunakan sebagai pembangkit listrik di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Akan tetapi, kondisi pipa ini sudah memprihatinkan. Terdapat salah satu pipa yang sudah berkarat dan terdapat lubang. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika pipa-pipa ini bocor. [caption id="attachment_215511" align="aligncenter" width="640" caption="Suasana Kawah Sikidang"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H