Mohon tunggu...
Ani HB
Ani HB Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Susah, Kalau Wawasan Hanya Sesempit “Vagina”

28 Mei 2011   19:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:06 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="211" caption="http://www.google.co.id/img"][/caption] berawal dari facebook baruku kau datang dengan cara tiba tiba Mirip dengan sepenggal lirik lagu "My Facebook " yang dilantunkan oleh Armand Maulana, cerita ini berawal dari Sahabat saya Andien yang berkenalan dengan laki-laki berkebangsaan Mesir bernama Ali Mahmoud, setelah membaca profile Ali, Andien berguman:"wah boleh juga nih, cakep, kerjaanya Pilot". Dari yang mulanya hanya saling memuji dan  berkomentar status di Facebook, akhirnya mereka bertukar PIN BB.

Singkatnya Ali berhasil membujuk Andien dan mengajak mereka pacaran gaya virtual alias dunia maya, bahkan Andien punya julukan sayang buat si Tuan Mesir: "Bunny"  (dibaca:bani) alasannya sih karena dua gigi depannya besar mirip kelinci, saya sempat terpingkal pingkal waktu membayangkan rupanya dan si Bunny menjuluki Andien "tight pussy" alias si Ms.V sempit. Rupanya rumor bahwa wanita Asia mempunyai Vagina yang lebih sempit sudah begitu terkenal di Barat dan Timur Tengah. Saya memiliki perasaan antara bangga dan muak. Bahwa percintaan hanya diukur dari ukuran alat vital seseorang.

Suatu hari Andien curhat tentang hubungannya yang sudah serius dengan Ali, bahwa dia dilamar oleh Ali melalui telepon dan akan mengundurkan diri dari pekerjaanya beberapa bulan mendatang untuk bermukim di Paris bersama Ali. Apa yang terpikirkan olah saya adalah:"Hah, hari gini masih ada orang berpendidikan yang percaya cinta dunia maya?". Ternyata orang pandai sekalipun kalau kalau sudah terkena panah asmara bisa kehilangan logika, saya pernah mendengar teman saya berkata "I am smart enough until I fall in love" saya tersenyum sendiri ketika teringat ungkapan ini.

Saya penasaran dan berusaha menyelidiki siapa jati diri sebenarnya si Tuan Pharaoh ini dengan menginterogasi Andien, hal pertama yang saya tanyakan adalah nomer Selulernya, lalu saya tanyakan dimana dia tinggal, dengan polos Andien memberikan nomer HP laki-laki tersebut yang diawali dengan +966 dan mengatakan Ali berdomisili di Paris dan bekerja sebagai Pilot di Maskapai Penerbangan Perancis "Air France". Lalu saya cek "International Call Number" negara Prancis tersebut ternyata +33. Lalu saya kembali Googling untuk mencari kode +966, yang ternyata kode negara Saudi Arabia. "Wah bener-bener tukang bokis" pikir saya saat itu.

Karena tidak mau menyinggung perasaan Andien, saya memberikan usul  untuk mengirimi Ali kado Ulang Tahun berupa cindera mata khas dari Indonesia. Namun apa pasal, laki-laki itu menolak memberikan alamat rumah ataupun kantornya, dengan alasan tidak mau merepotkan. Tidak kurang akal sayapun menyuruh Andien mengirimi buku panduan belajar bahasa Indonesia, lagi-lagi Ia menolak dengan alasan tidak mau merepotkan. Kecurigaan saya mulai memuncak, saya yakin sekali laki-laki itu pembohong besar, tapi apalah daya saya tidak punya bukti.

Setelah melalui perdebatan yang panjang, Andien setuju untuk menyampaikan apa yang ada di pikiran saya, bahwa Andien sudah mengetahui kebohongannya sejak lama, bahwa Ali tidak bermukim di Paris dan profesinya bukan Pilot, dan bahwa dia tidak mempermasalahkan hal itu selama dia berkata jujur. Setelah ditunggu berhari-hari Ali tidak membalas pesannya, Halaman Facebooknya pun telah dihapus, dan nomer selularnya sulit dihubungi, kalaupun tersambung tidak pernah di angkat, bahkan pesan BBM nya pun tidak juga dibaca.

Sekarang Andien menangis antara sedih, konyol dan bersyukur. Bagaimana Ia bisa mempercayai cinta Dunia Maya, merasa konyol karena telah begitu naif dan mempercayai semua rayuan maut laki-laki yang bahkan belum pernah dijumpainya, hingga Ia mengurus Paspor dan Visa yang ternyata hanya kepalsuan belaka, dan hampir saja Ia menyia nyiakan pekerjaanya, orang-orang yang menyayanginya, miris saya melihatnya. Namun saya percaya dalam setiap kejadian pasti ada hikmah yang bisa kita petik.

Inti dari cerita ini adalah kita harus berhati-hati dengan rayuan gombal dari Pria Asing yang notabene hanya ingin membodohi Wanita Indonesia, yang mereka pikir hanya memiliki wawasan sesempit Vaginanya, duh betapa sedihnya saya mengetahui penilain orang luar terhadap generalisasi negatif tentang Wanita Indonesia.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun