Mohon tunggu...
Anif Fatimatus Sholichah
Anif Fatimatus Sholichah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Menulis adalah salah satu cara terbaik untuk tetap dikenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dongkrak Usaha Homestay, Tim Pengabdian UM Beri Pendampingan pada Pelaku Usaha Homestay Ranupane

6 November 2022   13:52 Diperbarui: 6 November 2022   13:55 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Bersama Paguyuban Homestay Cemoro Tunggal Ranupane

Homestay memiliki peran penting dalam memberikan pengalaman yang otentik kepada wisatawan yang berkunjung, tidak membedakan baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. Pengembangan homestay meliputi tiga komponen utama yaitu kelembagaan, pelaku dan produk. Di lihat dari kelembagaan, yaitu dengan adanya Pokdarwis dapat mengatur jalannya kegiatan pariwisata yang ada di desa wisata, serta dapat mengadakan kerjasama yang akan membantu dalam pengembangan program homestay. Kelembagaan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya pelaku yang langsung menjalankan program ini. Sedangkan komponen produk merupakan produk yang di tawarkan sebagai atraksi wisata (Damanik, 2014).

Namun kondisi ideal tersebut masih sulit di temukan di Ranupane. Sebab berdasarkan hasil observasi, homestay yang muncul di mesin pencarian masih kurang dari 10%. Tentu hal tersebut menjadi salah satu faktor penghambat dari perkembangan desa wisata Ranupane. Para pemilik homestay juga mengeluhkan sepinya wisatawan yang menginap di homestay mereka, padahal menurutnya standar sebuah bangunan (rumah) yang dapat di jadikan homestay sudah sesuai dengan yang di sampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Mirisnya tetap saja masih jarang wisatawan yang berkunjung untuk menginap, sebagaimana berdasarkan informasi yang di dapat yakni para pengunjung mayoritas menginap di daerah Ngadas, Wonokitri atau bahkan di Gubuklakah yang lokasinya lebih jauh dari Ranupane.

Keterbatasan dalam pemasaran mengakibatkan beberapa wisatawan domestik mengaku cukup kesulitan untuk mencari penginapan yang layak di kawasan Ranupane. Pelaku usaha homestay juga masih kurang dalam meraba potensi internet sebagai sebuah alat promosi yang efektif dan efisien. Sehinggga informasi yang ter-exspose terkait homestay ataupun fasilitas yang memadai di dalamnya, menjadi salah satu hal yang penting guna mendukung kemajuan perekonomian di desa wisata Ranupane. Melihat keadaan tersebut anggota tim pengabdian mahasiswa Universitas Negeri Malang berupaya untuk melakukan pendampingan dan sosialisasi kepada pemilik homestay di desa wisata Ranupane, dengan tim pengabdian yang beranggotakan Lintang Razita Zafarani, Anif Fatimatus S, Sita Triharini, dan Yuliawati. Pendampingan dan sosialisasi yang di lakukan berbicara terkait bagaimana media sosial Instagram dan Whatsapp sebagai media promosi yang dapat di gunakan secara praktis serta mumpuni bagi perkembangan homestay.

Kegiatan pendampingan dan sosialisasi inti di laksanakan pada tanggal 16-18 September 2022. Sedangkan kegiatan pendampingan secara online di lakukan secara berkala dengan pengurus inti paguyuban hingga Oktober 2022. Setelah adanya proses pendampingan yang telah berjalan, di harapkan para pelaku usaha homestay dapat lebih terbuka terhadap media digitalisasi serta dapat mengaplikasikan ilmu yang di serap terkait memasarkan bisnis mereka secara konsisten melalui aplikasi Instagram dan Whatsapp. Sehingga harapan kedepannya dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di desa wisata Ranupane.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun