Kondang Kusumaning Ayu melesat, Â sosoknya tetiba menjadi konsumsi publik setelah perolehan suaranya melampaui beberapa nama senior yang kiprah aktifitasnya telah cukup dikenal masyarakat di jagat Jawa Timur. Memepet La Nyalla M Mattaliti. Menduduki peringkat kedua namanya melaju pada perolehan sementara Quick Count KPU, menyalip Lia Istifhama, Ketua HKTI dan Agus Raharjo mantan ketua KPK.Â
Alhasil, Kondang yang kini masih misteri, membuat warganet pun berburu untuk menemukan foto asli melalui pencarian wajah asli Kondang di laman tiktok. Akun Instagram pribadi Kondang hanya berisi fotonya sama dengan surat suara, Â sementara @riasarimukti yang diduga sebagai akun pribadi Instagram ibunya, tak luput dari incaran warganet. Â Namun warganet harus siap gigit jari karena akun tersebut kini telah terkunci.
Munculnya nama Kondang  menimbulkan pertanyaan. Tanpa rekam jejak,  Caleg DPD Jatim ini disoroti aktivis perempuan Yuli sebagai upaya melemahkan sosok lain, nama Lia Istifhama misalnya.Â
Sama sama pendatang baru dalam pemilihan Caleg DPD Jatim, Ning Lia begitu biasanya dipanggil dikenal memiliki rekam jejak yang sangat mudah ditemukan di laman google, terlebih ia memiliki sederet penghargaan yang dapat ditemui di laman wikipedianya. Biodata keponakan mantan Gubernur Khofifah tersebut pun mudah diakses di berbagai laman media online, tak terkecuali situs resmi KPU Jatim.Â
Hal ini berbeda dengan si misterius Kondang yang memilih menutup profilnya, seperti yang terlihat terkunci di laman https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd/profil
Satu-satunya sumber yang bisa menjelaskan tentang sosok si misteri Kondang adalah website unair.ac.id, yang menjelaskan bahwa Kondang merupakan alumnus Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) dan menempuh S-1 dengan skripsi berjudul "Gambaran Kecerdasan Emosional pada Wanita sebagai Orang Tua Tunggal akibat Perceraian" yang dipublikasikan tahun 2017.
Munculnya sosok calon DPD yang penuh misteri itu, bagi Yuli, pemilik nama Yuliati Umrah, Direktur eksekutif alit Indonesia yang sekaligus salah satu tokoh 80.pemimpin terbaik dunia versi pemerintah AS, terindikasi unsur kesengajaan.
"Buat saya ini ada unsur kesengajaan. Â Kalau kemudian orang-orang dengan tidak memiliki rekam jejak apapun dan tinggal nyatut gitu kan itu melemahkan aksi-aksi yang sudah dipupuk dan dilakukan secara sukarela oleh oleh tokoh-tokoh yang sudah kita harus kita support," lanjutnya.
Apalagi dengan kasus pencatutan foto Ning Lia yang merupakan kompetitor sebagai calon DPD RI, sebagai bahan kampanye Kondang.