Lewat Forum Pembauran Kebangsaan saya dihadapkan pada sebuah perbedaan indah untuk saling menghormati. Keyakinan saya tidak bersinggungan sama sekali dengan kegiatan yang diadakan.
Saya
Saya bisa sholat di mana saja asal memenuhi syarat. Tempat yang suci, dan ada tempat bagi saya bersuci cukup untuk menunaikan kewajiban. Bahkan ketika saya berkunjung ke kampung Hindu di Gresik, saya sholat di Pura, darurat karena tak ada lagi pilihan, pun ketika liputan ke GKJW ada tempat khusus diberitahukan ke saya untuk menunaikan sholat. Ini mengharukan, mereka sedikit pun tidak menghalangi saya menunaikan keyakinan, bahkan support. Membuat saya lebih taat.Dari sini saya bisa memandang perbedaan lebih indah, berkawan dengan orang yang tidak phobia terhadap sebuah keyakinan menjadi pilihan.
Justru yang saya heran kepada sesama muslim, curiga ini ada muncul. Yang tidak berhijab mengolok yang berhijab, yang full dress mencela yang setengah telanjang. Mengapakah tidak saling tegur pribadi saja dengan kesantunan? Â
Bukankah Nabi kita mengajarkan menutup aib kawan, bahkan dianggap memakan bangkai bila menggunjingkan. Lalu kenapa kita jadi sok paling benar dan menghakimi yang tidak sepaham?
Ranah ini, biarlah milik Tuhan saja. Sebagai yang Maha Benar.
Anis ,Contess untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H