Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sapaku Jawablah

3 Mei 2022   04:02 Diperbarui: 3 Mei 2022   04:03 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenangmu
Sembilu menusuk kalbu
Melafalmu
Tikaman amarah memburu
Kau adalah benciku
Merasuki seluruh nadiku, dulu

Bergulir waktu
Tak ada lagi arti
Bahkan bilah tatapmu
Kau berubah jadi debu
Musnah bersama langit biru

Jejak jejak dahulu aku lupa
Patahan rindu seperti tak bersisa
Antara cinta dan benci landai begitu saja
Menjadi biasa
Kau bukan lagi siapa siapa

Hanya ciptaanNya
Aku pun, hanya makhlukNya
Mengapa begitu angkuh untuk sebuah perkara?
Masih ada waktu
Sebelum ajal menjemput

Uluranku terimalah
Sapaku jawablah
Kehidupan, bebaskan dari kesalahan
Kematian, iringkan dengan do'a-doa ampunan
Maafkan aku duhai yang pernah tersakiti
Fitri, terbaik sucikan lagi

Anis Contess
Ngroto, 3/5/2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun