Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lucu atau Lugu, Alasan Rohim Korban Rumah Roboh Kraton Pasuruan Tak Berani Buka Bantuan

13 September 2021   05:58 Diperbarui: 13 September 2021   06:02 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdul Rohim desa Karanganyar, Kraton-Pasuruan di Rumahnya yang pernah roboh 

Kedatangan kami merobek pandangannya. Bungkus bantuan dibuka semua oleh sang sekretaris dewan komisi 3 Muhammad Zaini alias MZ. Meminta kades membelikan triplek 2 lembar untuk digunakan sebagai atap sementara. Sigap, dalam waktu singkat 2 papan triplek telah datang.

Membuka matras bantuan
Membuka matras bantuan
Perangkat desa, beberapa kades tetangga desa datang. Pak Sholihin dari Klampis, Pak Salim dari Dhompo juga warga yang hadir mengikuti instruksi MZ memasang atap. Dinding seng dan kayu penyangga telah terpasang. Tinggal atap. Maunya diberi triplek dulu lalu ditutupi terpal bantuan.

"Yang penting tidak beratap langit dulu ketika tidur, kasihan kalau hujan," cetus MZ.

Dikerjakan sekitar 15 an orang tak sampai satu jam rumah baru darurat pak Sholihin berdiri. Cukup aman dari datangnya hujan, juga nyaman untuk berteduh dari terik panas. Hangat rapat ketika mata terpejam saat malam menjelang.

"Ini sementara ya, sambil menunggu datangnya bantuan bedah rumah yang untuk tahun ini memang terkoreksi refokusing sebab penanggulangan Covid," jelas MZ.

Manggut-manggut saja sang korban, tidak ada satupun ucapan. Hanya terima kasih dan puja syukur alhamadulillah meluncur lancar dari mulutnya.

Pak Abdul Rohim, korban rumah roboh akibat terjangan angin kencang kini sudah bisa tertawa lebar.

"Jadi Pak, kalau sudah dapat bantuan itu boleh dipakai, tidak ada larangan dan ditanyakan lagi sama yang memberi bantuan. Jangan takut rusak atau jelek," Saya coba jelaskan dengan bahasa Madura yang familiar dia mengerti.

Senyum sumringah terhias di wajahnya. Lebih ceria dibanding ketika rombongan pertama datang. Ikut membantu memperbaiki rumahnya yang roboh bersama rombongan lelaki dewan itu.

Menerima bantuan pangan/dokpri
Menerima bantuan pangan/dokpri
Bantuan langsung pangan berupa mie instan dan beras diberikan Muhammad Zaini. Uang tunai diberikan oleh Kades Klampis Sholihin yang siang itu ikut datang mendukung pelaksanaan kerja bakti.Satu paket bantuan sembako lagi datang dari Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan. Petugas bernama Antok datang menyampaikan salam Kadin Suwito yang berhalangan hadir.

Rumahnya belum berdiri sempurna memang tapi setidaknya sudah ada dinding dan atap. Menjaga Pak Abdul Rohim dari terik dan hujan yang kini mulai sering turun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun