Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menangkis Rindu Berpeluk

30 Agustus 2021   02:56 Diperbarui: 30 Agustus 2021   03:11 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Telaga Madiredo-Pujon

Gundah gulana menyesapi pucuk kepala. Pergimu dilarung senja menenggelamkan buncah ingin berpelukan.

Padahal, telah bertumpuk hasrat meronta. Melintas-lintas rupamu di sendyakala. Menyiksa keinginan, meruntuhkan perkasa atas kesendirian.

Namamu, tapak kedekatan, menguar aroma segala jejak yang melekat, hendak kutangkis untuk tak mengingat.

Gagal, rindu ini merajai, memeluk segala laku menghindari, makin meronta inginkan badanmu mendekap, meniup ubun-ubun, menyusupkan segumpal kata,  "Cintaku."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun