Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Beri Aku Nyawa Lagi

30 Juli 2021   07:50 Diperbarui: 30 Juli 2021   08:07 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc pri. Lereng Podokoyo

Pagi ini kukuliti jejak langkah dan aksara yang pernah berlalu. Ada noktah merah di sana. Salah pada sesiapa, torehkan luka atau benci di dada.

Badanku terbungkus sedikit harapan kini, ingin lolos segera agar tak ada lagi kesakitan terperi. Namun, catatan noda itu menghalangi. Takutku siksa yang kudapati. Ingin kutebus dahulu agar ringan langkahku pergi.

Mengingat belahan nyawa, senyumku terkembang. Ingin menyusulnya ke peraduan. Ada gemintang memayung. Ada rembulan sempurna memancar. Indah nian.

Lalu nyata itu memukuli pandanganku. Tangan keriput yang pagi ini mengusap kening, menampar kesadaran. Harusnya aku yang melayani, bukan aku yang terkapar tak tahu diri.

Tuhan, kurelakan keindahan itu tak kuraih dahulu. Beri aku kesempatan perbaiki yang tlah berlalu. Biarkan aku mengabdi untuk pemilik jiwa sepuh itu. Beri aku nyawa lagi, untuk hidup bersamanya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun