Apa yang paling menyebalkan bagi sukarelawan pendonor darah ketika akan menyumbangkan darahnya dalam sebuah event?
"Antrian?"
"Bukan!"
"Pelayanan miskin senyuman? "
"Enggak."
"Ditolak karena tidak memenuhi syarat?"
"Tidak juga."
"Lalu apa dong?"
"Dilarang mendonorkan darah karena waktu buka telah habis."
Itu mayoritas jawaban yang diberikan peserta donor darah pada saya ketika bertanya pada pendonor darah sukarela di beberapa event donor darah.
Tak ada toleransi, Â ditolak mentah-mentah. Gigit jari ngedumel, berlalu tanpa ba bi bu, Â hingga terdengar gerutu.
"Gak ate donor-donoran darah maneh. Wong kari kari njupuk ae kok cek angele. Karuan  ganok wonge."
(Tak akan mendonorkan darah lagi. Â Hanya tinggal ambil darah saja sulit amat. Iya kalau tak ada petugas).
Dengan alasan,"Apa anda mau bayar masa over time? "
Duh, duh ini to persoalannya. Â Uang, ternyata petugas itu enggan mengambil darah lagi karena jatah jam kerja hanya sesuai jadwal.