Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Revolusi Akhlak dari Ibu Pertiwi

22 Desember 2020   06:21 Diperbarui: 22 Desember 2020   09:14 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deru dentum sumpah serapah bertalu
Dari yang terhormat
Pun yang merasa paling bermartabat
Dari lelaki jagoan
Dan perempuan yang merasa dihinakan

Saling sahut ini memiriskan
Anak-anak bangsa diambang kebrutalan
Walau hanya sebiji kata
Meski sebutir seru ditanda
Mampu meruntuhkan bangunan budi budaya

Santun menjadi barang langka
Sopan bukan lagi identitas warga negara
Agar disebut pemenang
Demi dikatakan bukan pecundang
Akhlak dikorbankan

Stop ujaran!
Hentikan tikai bantai kata-kata
Kembalilah berpelukan
Kawal lagi akhlak bangsa ini
Seperti ketika lahir dari rahim ibu pertiwi

Anis Hidayatie, Ngroto 22/12/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun