Akhir pekan, cuaca gerah mewarnai banyak wilayah Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Terbersit keinginan untuk menyejukkan badan dengan mandi di sungai yang terdapat mata air. Pasti sejuk segar.
Ide inilah yang membuat beberapa anggota PPKBD, Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa Kecamatan Kraton akan datang ke destinasi mata air di salah satu desa kecamatan Kraton.
Tepatnya desa Slambrit, ada lokasi dengan nama Dung Supit. Mempunyai tempat mandi dengan sumber mata air dan kedung, yakni bagian sungai yang terbendung.
Tempat itu sekarang sedang diupayakan menjadi destinasi baru kunjungan. Kerja bakti telah dilakukan warga desa setempat agar lokasi itu menjadi tempat yang nyaman dan menarik. Merapikan, membersihkan hingga mewarnai Dam peninggalan Belanda yang menjadi tempat bendungan aliran air sungai Giran itu.
Hingga ada tawaran untuk mandi di kedung. Widiih takut awalnya, takut dalam dan basah kuyub karena tak membawa baju ganti. Ternyata, ada hal lain yang lebih menarik, yang mampu  mengalahkan rasa takut itu. Yakni mandi mengapung.
Tertantang, mereka mengiyakan ajakan sang risetter. Satu persatu diantara perempuan itu diberi satu pelampung. Mengenakan pertamakali. Dipandu risetter itu. Mulai dari memasukkan tangan sampai mengikat agar tak terlepas ketika dipakai.Â
Sesudah dirasa memenuhi standar keamanan barulah sang risetter mengajak para perempuan pendekar KB di desa masing-masing itu nyemplung, masuk sungai.
Histeria suka terdengar saat nyemplung, tidak menyangka bakal mengapung saja. Tidak ada yang tenggelam. Pelampungnya berfungsi baik semua. Setelah kenyamanan dan adaptasi didapat barulah sang risetter mengajak mereka melakukan sesuatu.
Bergandengan tangan, membentuk lingkaran atau lurus seperti orang berbaris merupakan salah satu yang dilakukan. Ternyata seru juga mengapung begitu. Hingga tak terasa satu jam sudah dihabiskan di kedung itu sambil ganti-ganti formasi.