Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanam Kelopak Penantian

24 September 2020   17:17 Diperbarui: 24 September 2020   17:24 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pucuk mawar itu tlah layu

Batangnya masih segar
Daun-daun yang mengikuti tumbuh
Tak mampu menahan merah mawar

Tertunduk pilu menanti siraman
Mati, harus diganti
Nyawanya tercekat di ujung belati
Pergi bersatu dengan bumi

Aku tak kuasa menahan segarnya Mas
Maafkan aku
Timpa cahaya yang garang
Membuatnya kerontang

Kutanam kelopak lain
Memenuhi hamparan penantian
Di senja penuh air mata
Dalam persaksian cinta tak berkesudahan

Anis Hidayatie, Ngroto 24/09/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun