Penyerahan secara simbolis digelar di halaman kantor Pimpinan Cabang NU (PCNU) Sidoarjo, Rabu (22/4). Dihadiri oleh pengurus PCNU, jajaran NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, perwakilan pengurus beberapa Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), serta para relawan yang tergabung dalam Gugus Tugas (Gus Gas) NU Sidoarjo Peduli Covid-19.
Tentang hal itu Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, Muh Ihsan mengatakan,
"Hari ini sekaligus menjelang diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sidoarjo, kita membagikan 100 paket sembako senilai seratus ribu per paketnya dan masker untuk guru ngaji terdampak Covid-19, untuk tahap kedua kita akan open donasi lagi untuk menyasar yang lebih luas lagi seperti dhuafa dan keluarga yatim."
God Bless, Barokallah. Ada orang yang mengingat keberadaan guru ngaji. Bantuan itu secara nominal tidak besar, tetapi pada saat seperti ini, hal itu sungguh berarti. Bisa menjadi setangkup harapan untuk Ramadhan besok, ketika sahur dan berbuka menjadi ritual utama, puncak lapar dan dahaga sepanjang hari. Ada persediaan bahan pangan, bisa sedikit menanangkan.
Sambil memberi kesempatan bernafas, memutar otak, mendapatkan sumber penghasilan lain untuk dapur tetap mengepul sesudah bantuan nanti habis. Misal ada yang memberi pekerjaan freelance untuk dilakukan di rumah, tentu akan membahagiakan mereka yang tetiba menjadi pengangguran.
Kepada guru ngaji itu sebetunya saya sudah mengajak untuk menjadi freelancer memang, bekerja dari rumah. Menulis, menjual jasa menerjemahkan naskah bahasa arab, menjadi tutor online, berjualan online, atau hal lain yang bisa dilakukan dari rumah. Tetapi belum semua bisa melaksanakan. Untuk menjadi freelancer ada proses belajar sebelum menuai penghasilan. Tidak bisa instan mendapat uang.
Anyway, apapun bantuan yang diberikan kepada guru ngaji itu saya mengapresiasi. Menyepakati perkataan Wakil Rais PCNU Sidoarjo, M Arisy Karomi yang turut hadir pada acara tersebut memberikan apresiasi kepada NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo yang terus bergerak untuk kemanusiaan.
"Kita dalam situasi yang darurat, tetap kita berbuat dan masih bisa melangkah, apresiasi untuk NU Care-LAZISNU Sidoarjo beserta timnya yang bergerak terus mulai dari penyemprotan disinfektan, lalu sekarang pada tahapan pemberian sembako. Mudah-mudahan masih banyak manfaat yang diberikan kepada umat,"tuturnya.
Betul, bila dikatakan situasi sekarag darurat, saya sepakat. Darurat pangan, darurat penghasilan, darurat kehidupan. Tidak lagi kita bisa bernafas lega seperti sebelum pandemi. Itulah makanya diperlukan banyak hati mengerti, empati, berbagi kepada mereka yang mengalami kesusahan. Berbuat dan berbuat, memberi manfaat untuk umat.
LAZISNU
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H