Memang, mata telanjangku tak bisa menjangkaumu
Namun, penciumanku belum lupa aroma itu
Telinga ini selalu berdesir bila namamu disebutkan
Urat nadiku tegang kala ingatan ini memutar haluan
Menekuri halaman
Ada bekas tapak kakimu di sana
Kukurung agar tak diinjak sesiapa
Penanda kau selalu pulang, untuk rumah kita
Kunanti semua tentangmu
Hadir kembali memenuhi ruang sunyi
Dengan dupa melati
Pula senyum secantik bidadari
Hanya untukmu
Pemilik raga yang sukmaku pernah bersama
Menuju purnama abadi
Menjadi pengantin kembali
Anis Hidayatie, Ngroto, shaum Nisfu Sya'ban, kamis 9/3/20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H