Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Saya Mau Mundur Saja dari Penulis, Takut Saingan"

9 Maret 2020   07:49 Diperbarui: 9 Maret 2020   08:30 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tutur seorang peserta Workshop Peningkatan Mutu Kepenulisan saat sesi dialog dengan nara sumber berlangsung. Pak Yayak, begitu biasa dipanggil untuk nama lengkap Eka Sugeng Ariadi, guru MTsN 6 Kabupaten Pasuruan memaparkan. " Sepertinya saya mau jadi editor saja ini Bu.  

Penulis sudah banyak saingan, kalau editor kan belum. Nah untuk menjadi editor seperti Ibu bagaimana caranya?"Sontak penuturan Pak Yayak tersebut menuai senyum dari Bu Retno,  Editor senior Gramedia yang menjadi nara sumber acara itu. Dalam jawabannya dia berkisah bahwa dirinya tidak instan menjadi editor.  Melalui penulis juga.

 " Jika anda ingat ada komik Candy Candy,  itulah karya mula saya. Juga beberapa novel. Jadi harus mengerti betul dunia penulisan, baru kemudian menjadi editor. Hingga kini, 30 tahun sudah profesi ini saya geluti. " Tutur bu Retno di hadapan peserta Workshop yang diadakan Komalku Pas, Komunitas Menulis Buku Pasuruan dengan ketuanya Samy  itu.

Diadakan di aula SMKN 1 Gempol Pasuruan,  acara yang berlangsung Minggu 8/3/2020 sejak pukul 9 dan berakhir pukul 2 siang dan dibuka Kepala Sekolah setempat Pak Mahmud, acara tersebut berlangsung interaktif.

Anis Hidayatie, doc. pri
Anis Hidayatie, doc. pri
Dihadiri juga oleh beberapa pejabat, antara lain perwakilan camat yang menyampaikan salam dari Pak Camat Gempol, juga Kabid Kearsipan Bu Asih dari Dinas Kerpustakaan dan Kearsipan serta pustakawan pendiri Forklip, Forum Komunikasi Literasi  Kabupaten Pasuruan, Pak Eben.

Semuanya berkesempatan memberikan sambutan dan menyambut baik pula kegiatan literasi ini. Berharap peserta menghasilkan buku yang diterbitkan Gramedia dari acara ini.

Anis Hidayatie, doc. pri (Pak Yayak, berkaos hitam duduk menyimak)
Anis Hidayatie, doc. pri (Pak Yayak, berkaos hitam duduk menyimak)
Menjadi penulis yang bisa menghasilkan uang dari buku yang ditulis sepertinya memang menjadi keinginan pak Yayak. Hingga tercetus sebuah pertanyaan,"Lebih enak mana menjadi editor atau penulis?"

"Menjadi Penulis!" Spontan jawaban diberikan oleh Bu Retno.

" Kalau Editor, anda hanya akan  terima gaji bulanan,  meskipun pekerjaan menumpuk. Tapi kalau penulis,  anda akan terima uang sesuai dengan karya yang diterbitkan. Kapan saja anda bisa menghasilkan uang.  Kesempatan dan peluang mendapat lebih banyak uang ada pada profesi penulis." Lanjut bu Retno.

Gerak tawa kecil peserta memenuhi ruang aula. Ya, betul juga, menjadi penulis mempuyai kebebasan waktu dan finansial,  tapi menjadi editor juga keren sangat. Gajinya gede eui. Meski tidak tahu jumlah pasti,  peserta yakin pasti melebihi gaji ASN. Cuma ya itu tadi, syaratnya berat pula.

Jadi,  menjadi penulis saja dahulu,  penulis yang baik tentu,  sebelum gerbang menjadi editor akan dimasuki.  Itu kesimpulan yang saya tangkap dari penuturan sang editor senior Gramedia itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun