Pandangan Ann kulihat menyapu arah rumahku. Kami berjalan beriringan, Â menuju ke sana. Â Pintu terbuka. Kupersilahkan Ann masuk. Mengajaknya ke kamar, menemui ibu.
Ann menurut saja, Â mengikuti langkahku.
" Ini Ann ibu, Â calon istriku, Â juga bakal menantu ibu." Nada riang mengiringi ucapanku ketika mengenalkan Ann pada ibu.
" Owh, Â sini nak mendekatlah."
Ann sepertinya masih terkaget dengan caraku mengenalkannya pada ibu. Tubuhnya mematung, Â matanya menyiratkan sorot tanya padaku.
"Ya Bu, saya Ann." Tubuhnya direndahkan, Â duduk persis di samping wajah ibu sembari mencium tangan beliau.
Hening sejenak, Â ibu mengusap kening Ann. " Kaukah calon istri Ojin? "
"Istri?" Satu tanya menyiratkan kebingungan Ann ketika menjawab pertanyaan ibu.
Tergagap, Â matanya tajam mengarah padaku. Aku mengangguk, menyunggingkan senyum. Ann masih bingung rupanya. Â Ah Ann, Â jawab iya saja kenapa sih. Batinku. Â Aku jadi gelisah juga menunggu jawaban dari Ann.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H