Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pose Mandi di Pantai Nipah Lombok, Berasa Seksi Meski Tanpa Bikini

11 Januari 2020   07:15 Diperbarui: 11 Januari 2020   16:59 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lepas dzuhur,  perjalanan dari Lombok Utara ke Mataram gugusan pantai membentang. Menggoda pandangan untuk sekedar turun ke jalan.  Berfoto ria atau makan kudapan sambil menikmati sajian alam. Pun  ingin pula ikut ambil bagian dari suguhan air di pantai itu. Mandi,  sesuatu yang tak berani saya lakukan di pantai  manapun selain hanya duduk di pasir, membuat berbagai bentuk dari pasirnya lalu berfoto foto.  

Saya lakukan itu tenyata.  Mulanya hanya membebaskan kaki untuk merasakan  pasir.  Lalu memberanikan diri menyentuh air. Dan,  byur, gulungan ombak membuat semua itu terjadi.  Saya mandi di pantai nipah.  Dengan kesegaran luar biasa.  Cuaca gerah namun tak terlalu terik membuat  saya ingin menceburkan diri. Bermain air, dengan sekujur badan tenggelam. Seru,  saya suka sangat itu.  

Ini semua bisa terjadi akibat ulah driver Anwar . Dia menghentikan mobil yang kami kendarai di pantai yang bernama Nipah, Lombok Utara. Promosinya, makan siang dengan seafood di tempat itu paling murah dan nikmat.  Saya manut saja,  secara tak mengenal daerah ini sebelumnya.

Anis Hidayatie. Doc. Pri
Anis Hidayatie. Doc. Pri
Pesanan bakal lama katanya, maka saya dan Lee menanti dengan berjalan jalan di pinggir pantai.  Lee yang tidak membawa baju ganti berjingkat jingkat menghindari air laut.  Sementara saya bebas saja.  Terkena air makin suka.  Berbagai angel foto kami ambil.  Lee dan saya saling foto.  Driver Anwar awalnya ikut juga sebelum akhirnya dia lelap.  Tertidur di saung tempat kami memesan makanan.
Anis Hidayatie, doc. Pri
Anis Hidayatie, doc. Pri
Tidur  di atas pasir nan lembut menimbulkan sensasi tersendiri.  Nyaman,  sambil menatap langit,  atau gugusan karang di kejauhan. Juga pohon nyiur melambai. Serta laut lepas dengan beberapa kapal kecil dan perahu. Serasa tak ada henti bibir ini bergumam mengagumi keindahan sajian ciptaan Tuhan di hadapan.


Salah satu perahu yang tertambat  di pantai menarik untuk didatangi. Menemukan tempat untuk  mengambil foto tanpa backlight awalnya,  tapi  jadi suka.  Berlama lama duduk di perahu itu.  Seperti berlayar betulan.  Hempasan ombak menari membuat perahu bergoyang.  Itu yang membuat rasa berlayar menimpa perasaan. Seru

Mandi dengan baju lengkap plus hijab asyik juga.  Takut rok terangkat, saya hati hati berenang,  pelan saja.  Mengikuti irama ombak,  sambil berpegangan pada bilah kayu yang menjadi bagian dari perahu.  Difoto oleh Lee,  dalam berbagai gaya.  Ahay tiba tiba saya merasa seperti  foto model betulan yang sedang melakukan  pemotretan.  


Kalau perempuan  model itu biasanya memakai  bikini,  saya kebalikan.  Dengan hijab dan kain tenun pemberian dari mbak Leya Cattleya kala bertandang ke Sembalun saya berpose.  Pertama kalinya mengenakan selendang untuk dipakai hiasan hijab.  Berasa eksotis dan seksi. 

 Merah menyala,  warna yang jarang saya pakai.  Biasaya hitam atau biru gelap.  
Ternyata dengan merah,  meski kulit saya gelap tak masalah  pula.  Padahal dulu ketika saya memakai warna merah olokan bertubi. "Kulit hitam kok pakai merah,  gak pantes tuh."

Anis Hidayatie, doc. Pri
Anis Hidayatie, doc. Pri
Atau " Sogok telik awakmu. " - tumbuhan sejenis kacang kacangan Abrator precatorius, yang membentuk semak, yang dikelilingi oleh warna merah darah,  menyilaukan mata-.
Tak ada yang kenal dengan saya,  ditunjang  suasana pantai yang sepi, saya memberanikan diri mengenakan warna itu.  Untuk ikat kepala, berganti mengikat pinggang.  "Mumpung di tempat orang", pikir saya.

 Mereka,  beberapa pengunjung  dan warung penjual makanan minuman pasti sudah tak asing dengan polah turis yang bermacam macam.  Termasuk  yang saya lakukan.  Selain fashion tak lazim menurut saya. Tingkah  berlarian,  tiduran di pasir,  mandi di pantai tentu familiar dengan mereka.  Terbukti  saya percaya diri,  tak merasa ada sorot mata memperhatikan.  

Anis Hidayatie, doc. Pri
Anis Hidayatie, doc. Pri
Aha,  betul juga kata mbak Leya sesekali pakai warna merah  atau cerah tak mengapa. Pantas juga kok.  Katanya dahulu ketika kain tenun darinya saya coba tempelkan di tubuh.  Bahkan dalam keadaan  mandi air pantai begini,   rebahan,  berlarian, bergulung dengan oombak pantai saya merasa seksi. Hehe 

 Amazing,  first time in my life, I feel like that.  So,  pengen tahu rasanya juga?  Coba deh.  Mumpung liburan,  kalau ada jadwal ke pantai mandilah.  Tak perlu copot- copot baju.  Yang penting bawa baju ganti saja.  Lalu foto,  seru. Mau? Coba deh
Anis Hidayatie, Pujon, 2/1/2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun