Melautkan cinta pada riak gelombang tenang, dibuai bayu nan membisikkan salam sayang. Desiran hangatmu masih mengusap punggung waktu. Serupa tebar guguran embun yang menanam sejuk pada raga merenjana.
Di pelepah tunggu, kubisikkan namamu pada desau angin malam. Yang memburu rindu untuk digulung bersama dedaun harap yang senantiasa kudekap. Lalu, mengirimkannya pada sang pemilik rindu nun jauh di sana.
Aku terkurung sajak dibatas pijak, namamu, hanya namamu saja yang menyaujana, mengembunkan hasrat tak terkira. Mungkinkah jemari waktu melukiskan keinginan, sebagai pesan yang tak tersampaikan?
By Anis Hidayatie, Julak, Zaldy Chan. N special thanks to My Roof. Puber 15/7/1/2019