Zal
Sebagai lelaki yang kehilangan separuh jiwa, kau arungi kehidupan
Tahan goda bahkan sedikit pun tak ingin mencoba
Padahal kutahu hasrat lelakimu meronta
Meminggirkan keinginan demi delapan jari yang bergayutan
Aku malu untuk semua yang kau pertontonkan
Tak hendak menawarkan, hanya ikut menyaksikan
Betapa kokoh dua tanganmu kau kembangkan
Mengangkat mereka dalam gendongan
Zal
Padamu kuukir cermin nan menjadikan aku ingin lakukan
Hidup sendiri untuk buah cinta saja bukan yang lainnya
Karena cinta adalah perwujudan adanya mereka
Bukan membuka cinta lagi yang belum tentu mau hadir mereka
Zal
Untukmu kekaguman ini mempersembahkan
Potret lelaki perkasa yang sungguh sejati adanya
Mencintai dengan pengorbanan setulus jiwa
Nan mampu ukirkan jejak cinta memesona
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H