Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menuju Taman Badan

3 Mei 2019   08:25 Diperbarui: 3 Mei 2019   09:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuju Taman Badan

Taman-taman badan terhampar di hadapan
Pohon pohon belulang ditanam di kedalaman
Sukma menjadi akar
Tetumbuhan basah dari atas persemayaman
Napas baru kehidupan

Telah purna dunia dia cecapi beberapa masa
Telah usai cinta dia bagi selama nyawa ada
Dibuatnya persemaian kasih di mana mana
Tumbuh tunas harapan dalam kelangsungan
Mekar bersemi pendarkan keindahan

Bunga bunga datang padamu duhai tuan, puan
Ditaburkan tangan yang pernah kau beri surat suara pemilihan
Maka jangan khawatirkan ketersediaan makanan di peraduan
Akan selalu lezat hidangan di persembahkan
Buah dari yang pernah kau tanam ketika sukma raga dikandung badan

Untukmu segala kenikmatan disediakan
Damai, bahagialah  di keabadian
Seperti senyum yang kau sunggingkan saat akan berakhir kehidupan
Ketika netra pandangmu isyaratkan perpisahan
Saat keindahan menyertai derai saujana hati dengan linangan, menuju taman badan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun