Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ditikam Percaya

29 April 2019   20:27 Diperbarui: 29 April 2019   20:34 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kesombongannya melebihi matahari
Keangkuhannya seperti menara gading nan tinggi
Tak sedia disentuh
Bahkan oleh debu bumi

Luka ini menganga, rasa tak pantas disapa sesiapa
Meringkuk di penjara berduri
Siapa yang sudi?
Tak berarti

Kusalahkan diriku atas dosanya
Mengapa cinta ini begitu bodohnya?
Dia berlari, sembunyikan diri
Tak sesiapa mengetahui

Rupa sucinya tergambar
Puja puji untuknya dihampar
Tak ada yang tahu betapa keparat dirinya
Jadikan aku perisai kotorannya

Tak satu kali percaya ini dibodohi
Lebih dari hitungan bintang dia melakukan
Bila tikamannya tak dihentikan
Mengapa harus dimaafkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun