Pagi cerah sirnakan resah
Gerbang terbuka sambut semangat nan menyala
Ulas senyum terkembang
Sapa ramah diberikan
"Salam cinta pagi nak"
Kucium tangan lembut nan dipenuhi kasih itu
Padamu guruku, bimbing aku berburu ilmu
Di sekolah berwarna biru
Kuukir harapanku
Menjadi jalan wujudkan cita citaku
Tlah purna kini aku menjadi muridmu
Tlah usai pelajaran kuterima darimu
Namun hati ini pasti
Sampai kapanpun slalu
Memanggilmu sebagai guruku
Sosok yang tak pernah lelah membimbingku
Yang pernah kubuat marah karena ulahku
Yang sering aku mengeluh karena ketak pandaianku
Yang untukku tak pernah berhenti mengalir doa  doa itu
Duhai guruku, tak sebuah kata
Pantas kupersembahkan untuk rasa terimakasih ini
Tak segunung untaian kalimat
Bisa mewakili, betapa sesal menumpuk di dalam dada
Berharap usap maaf untuk  segenap salah yang pernah ada
Aku muridmu, tak henti berucap syukur untuk kehadiranmu
Aku anakmu, bersimpuh mohon ampun untuk semua lalaiku
Dengan satu besar pengharapan
Kita bisa berkumpul dengan ayah ibuku
Di surga sang pencipta, kelak bila Dia memanggil kita
Padamu Guruku,
Kusampaikan maaf ini dari lubuk hati
Atas semua cinta yang telah kau beri
Kuucapkan terimakasih ini dari dalam sanubari
Atas segala salah yang pernah kulakukan selama ini
Betul raga ini kan terpisah darimu
Mata ini tak lagi bisa melihat senyum tulusmu
Namun tak mungkin kulupa akan sosokmu
Doa ini untukmu
Doakan pula aku, anakmu
Anis Hidayatie, S.Ag, guru Agama SMP Islam 1 Pujon-Malang
Ngroto,20032019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H